2. Allopurinol
Melansir Healthline, ini adalah obat asam urat yang paling sering diresepkan untuk menurunkan kadarnya.
Butuh waktu beberapa minggu untuk bisa merasakan efeknya, sehingga kekambuhan mungkin masih akan berlangsung.
Bila mengalaminya, kondisi tersebut bisa ditangani dengan menggunakan obat pereda nyeri untuk mengurangi gejalanya.
3. Febuxostat
Obat oral ini bekerja dengan cara memblokir enzim yang memecah purin menjadi asam urat.
Febuxostat secara umum diproses di hati, sehingga aman untuk diminum oleh pengidap penyakit ginjal.
4. Probenecid
Obat asam urat ini sebagian besar direspekan pada orang yang ginjalnya tidak mengeluarkan asam urat dengan benar.
Ini membantu ginjal meningkatkan ekskresi sehingga kadar asam urat menjadi stabil. Orang yang mengidap penyakit ginjal tak disarankan minum obat ini.
5. Lesinurad
Seringnya, obat ini dipakai oleh orang-orang kadar asam uratnya masih tinggi meskipun sudah mengonsumsi allopurinol atau febuxostat.
Ini termasuk jenis pengobatan baru, yang penggunaannya telah disetujui oleh Food and Drug Adminstration pada 2015 lalu.
Namun perlu diketahui, penggunaan obat ini juga dikaitkan dengan risiko gagal ginjal. Sehingga perlu pengawasan profesional.
Obat asam urat yang hanya sekadar meringankan gejala bisa dibeli bebas di apotek, tapi untuk menurunkan kadarnya, perlu lakukan pemeriksaan dan resep dokter terlebih dulu. (*)
Baca Juga: 6 Sayuran Berbahaya Bagi Penderita Asam Urat, Wajib Dihindari