GridHEALTH.id - Serangan asam urat terjadi karena penumpukan asam urat di dalam darah.
Ini merupakan produk alami tubuh yang dihasilkan saat terjadi proses pemecahan zat lain, yang disebut purin.
Sebagian dari senyawanya masuk dalam darah dan akan keluar melalui urine. Tetapi, bagi sebagian orang hal tersebut tidak berlaku.
Sehingga, terjadilah penumpukan dan pada akhirnya membentuk kristal tajam di persendian serta jaringan sekitarnya.
Orang yang mengalaminya pun akan merasakan nyeri, pembengkakan, dan area sekitar sendi yang memerah.
Daftar Obat Asam Urat
Mengutip National Health Service (NHS), untuk gejala asam urat yang masih ringan dapat menggunakan obat anti inflamasi non-steroid (OAINS), dengan tujuan untuk meringankan nyeri dan peradangan.
Selain itu, ada juga obat asam urat jangka panjang yang digunakan untuk menurunkan kadarnya dalam darah.
Obat ini hanya diresepkan setelah menjalani tes darah dan dipastikan mengalami hyperuricemia atau kadar asam urat tinggi.
Adapun obat asam urat untuk meringankan gejala dan menurunkan kadarnya dalam darah, antara lain berikut:
1. Ibuprofen
Dikutip dari John Hopkins Arthritis Center, jenis ibuprofen yang sering dipakai saat penyakit ini kambuh mempunyai dosis 800 mg.
Obat anti-inflamasi ini diminum 3-4 kali sehari dan harus dihentikan saat gejalanya mereda.
Baca Juga: 10 Cara Simpel yang Dapat Membantu Meredakan Asam Urat
2. Allopurinol
Melansir Healthline, ini adalah obat asam urat yang paling sering diresepkan untuk menurunkan kadarnya.
Butuh waktu beberapa minggu untuk bisa merasakan efeknya, sehingga kekambuhan mungkin masih akan berlangsung.
Bila mengalaminya, kondisi tersebut bisa ditangani dengan menggunakan obat pereda nyeri untuk mengurangi gejalanya.
3. Febuxostat
Obat oral ini bekerja dengan cara memblokir enzim yang memecah purin menjadi asam urat.
Febuxostat secara umum diproses di hati, sehingga aman untuk diminum oleh pengidap penyakit ginjal.
4. Probenecid
Obat asam urat ini sebagian besar direspekan pada orang yang ginjalnya tidak mengeluarkan asam urat dengan benar.
Ini membantu ginjal meningkatkan ekskresi sehingga kadar asam urat menjadi stabil. Orang yang mengidap penyakit ginjal tak disarankan minum obat ini.
5. Lesinurad
Seringnya, obat ini dipakai oleh orang-orang kadar asam uratnya masih tinggi meskipun sudah mengonsumsi allopurinol atau febuxostat.
Ini termasuk jenis pengobatan baru, yang penggunaannya telah disetujui oleh Food and Drug Adminstration pada 2015 lalu.
Namun perlu diketahui, penggunaan obat ini juga dikaitkan dengan risiko gagal ginjal. Sehingga perlu pengawasan profesional.
Obat asam urat yang hanya sekadar meringankan gejala bisa dibeli bebas di apotek, tapi untuk menurunkan kadarnya, perlu lakukan pemeriksaan dan resep dokter terlebih dulu. (*)
Baca Juga: 6 Sayuran Berbahaya Bagi Penderita Asam Urat, Wajib Dihindari