GridHEALTH.id - Penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, penyakit ini menyebabkan kurang lebih 17,9 juta kematian setiap tahunnya.
Penyakit jantung adalah istilah yang digunakan untuk mencakup beberapa jenis masalah jantung.
Kondisi ini sering juga disebut sebagai penyakit kardiovaskular, yang berarti penyakit pada jantung dan pembuluh darah.
Mengutip Medline Plus, penyebab penyakit jantung sangat beragam, salah satu di antaranya adalah gaya hidup.
Gaya Hidup Berisiko Penyakit Jantung
Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa gaya hidup yang menjadi faktor risiko penyakit jantung.
1. Malas Bergerak
Menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermalas-malasan, merupakan gaya hidup yang kurang baik bagi kesehatan.
Kebiasaan ini, telah dikaitkan dengan penurunan kognitif, kelemahan, dan juga peningkatan risiko kematian.
Penting untuk menggerakan tubuh selama kurang lebih 150 menit per minggu untuk menjaga kesehatan jantung.
Berdasarkan Pedoman Aktivitas Fisik yang dibuat oleh Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) AS, dianjurkan melakukan sesi latihan kekuatan dua kali seminggu.
2. Kurang Tidur
Kesibukan yang dijalani sehari-hari, membuat sebagian orang tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup.
Apabila tidur kurang dari tujuh atau delapan jam setiap malam dilakukan setiap hari, lama-kelamaan dapat merusak kesehatan, termasuk jantung.
Penyebabnya karena gaya hidup seperti ini dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi, yang pada akhirnya memengaruhi kesehatan jantung.
Kebiasaan ini juga dikaitkan dengan diabetes dan penambahan berat badan, yang berdampak negatif pada jantung.
3. Asupan Garam Tidak Terukur
Natrium yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, yang menjadi faktor risiko penyakit jantung.
Di Indonesia, berdasarkan aturan Permenkes Nomor 30 Tahun 2013, anjuran konsumsi garam yakni 5 gram per orang per hari atau 1 sendok teh garam per orang per hari.
Akan tetapi, dalam sehari asupan garam seseorang bisa lebih yang berasal dari makanan olahan seperti sup kalengan, daging olahan, hingga keripik menurut National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI).
4. Merokok
Sudah diketahu secara luas bahwa merokok tidak hanya buruk bagi paru, tapi juga jantung. Merokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.
Ini juga membuat tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen ke dalam darah.
5. Mengabaikan Kebersihan Gigi
Meksipun hubungan ilmiah antara kebersihan gigi dan keseahtan jantung masih belum jelas, beberapa peneliti telah mengaitkan kedua hal tersebut.
Kesehatan mulut yang buruk seringkali diikuti dengan kesehatan jantung dengan kondisi yang sama. Penyakit gusi dikaitkan dengan penyakit jantung.
Selain itu, infeksi bakteri serta peradangan tampaknya juga berperan. (*)
Baca Juga: Cara Mengobati Sakit Perut Sebelah Kiri, Bisa Tanda Penyakit Jantung