Find Us On Social Media :

Kenali Risiko Komplikasi Asam Lambung Kronis dan Cara Mengatasinya

Komplikasi asam lambung bisa dicegah dengan pengobatan yang tepat.

GridHEALTH.id - Komplikasi asam lambung perlu diketahui dan diwaspadai oleh pengidapnya.

Asam lambung adalah gangguan kesehatan yang mengakibatkan isi perut naik ke kerongkongan.

Pemicunya sangat beragam, mulai dari pengaruh makanan hingga kondisi tertentu seperti kehamilan.

Meski terbilang umum, tapi asam lambung kronis atau sering dikenal dengan GERD, tak boleh dibiarkan.

Seseorang bisa dikategorikan mengalami asam lambung yang sudah kronis apabila gejalanya dirasakan dua hingga tiga kali dalam seminggu.

Gejala asam lambung yang dimaksud meliputi heartburn, sakit tenggorokan, hingga bau mulut.

Apabila kondisi ini terjadi berulang dan dibiarkan tanpa pengobatan, maka risiko komplikasi akan meningkat.

Komplikasi Asam Lambung

Dilansir dari laman GoodRx Health, penyakit asam lambung yang tidak diobati dapat memicu komplikasi berikut.

1. Esofagitis

Ini mengacu pada radang kerongkongan dan merupakan komplikasi umum dari refluks asam.

Bila sudah parah, dapat mengakibatkan terjadinya penyempitan pada kerongkongan.

Akibatnya, seseorang yang mengalaminya akan merasakan kesulitan saat harus menelan makanan ataupun minuman.

Baca Juga: Ini Perbedaan Sendawa Biasa dengan Sendawa Akibat Asam Lambung

2. Iritasi saluran pernapasan

Sejumlah kecil asam dapat muncul dan jatuh ke tenggorokan, yang terpisah dari kerongkongan.

Lama-kelamaan, kondisi ini dapat menyebabkan saluran udara teriritasi.

Sehingga akhirnya, refluks asam dapat menyebabkan atau bahkan memperburuk masalah pernapasan yang sudah ada seperti asma.

3. Perubahan warna feses

Komplikasi asam lambung berikutnya berkaitan dengan warna dari kotoran yang dikeluarkan tubuh.

Apabila refluks asam mengikis kerongkongan, ini dapat menyebabkan pendarahan. Darah kemudian mengalir ke sistem cerna dan keluar bersama kotoran.

Akibatnya, mungkin akan mengalami buang air besar yang berwarna merah tua atau bahkan hitam.

4. Barrett's esophagus

Ini adalah suatu kondisi di mana paparan asam mengubah sel-sel yang ada pada lapisan kerongkongan.

Jaringan yang mirip dengan lapisan usus mulai menggantikan jaringan yang melapisi kerongkongan.

Perubahan ini dianggap sebagai prakanker, yang artinya sel bisa berkembang menjadi sel kanker.

5. Kanker esofagus

Seperti disebutkan sebelumnya, kalau Barrett's esophagus dapat meningkatkan risiko kanker yang disebut kanker esofagus.

Jenis ini relatif jarang terjadi. Akan tetapi, bukan berarti kondisi ini tidak penting untuk diwaspadai.

Baca Juga: Harus Dihindari, Ini Bahaya Penderita Asam Lambung Konsumsi Tomat

Mengatasi Asam Lambung

Sebelum komplikasi di atas terjadi, sangat penting bagi pengidap penyakit ini untuk mengatasinya dengan melakukan pengobatan.

Dilansir dari Cleveland Clinic, banyak obat bebas (OTC) dan juga yang diresepkan untuk meredakan GERD.

1. Obat antasida

2. Penghambat reseptor H-2

3. Inhibitor pompa proton

4. Baclofen, obat resep yang digunakan untuk mengurangi relaksasi otot kerongkongan bagian bawah

Namun perlu diingat, untuk bisa mendapatkan pengobatan yang tepat perlu melakukan evaluasi lebih lanjut dengan dokter.

Apalagi jika gejala dari penyakit ini frekuensi kekambuhannya sudah sangat sering terjadi.

Selain menggunakan obat-obatan, biasanya dokter juga akan menyarankan perubahan gaya hidup.

Ini meliputi makan dengan porsi yang kecil, lebih sering makan ringan dibanding makan besar, atau tidak berbaring setelah makan.

Gaya hidup tersebut akan mencegah heartburn, sekaligus mengurangi risiko komplikasi asam lambung. (*)

Baca Juga: Inilah 3 Jus Buah Penurun Asam Lambung Tinggi, Sudah Pernah Coba?