1. Infus Kemoterapi
Kemoterapi paling sering diberikan sebagai infus ke pembuluh darah (intravena).
Obat-obatan dapat diberikan dengan memasukkan tabung dengan jarum ke pembuluh darah di lengan atau ke alat di pembuluh darah di dada.
2. Pil Kemoterapi
Beberapa obat kemoterapi dapat dikonsumsi dalam bentuk pil atau kapsul.
3. Tembakan Kemoterapi
Obat kemoterapi dapat disuntikkan dengan jarum, sama seperti menerima suntikan.
4. Krim Kemoterapi
Krim atau gel yang mengandung obat kemoterapi dapat dioleskan pada kulit untuk mengobati jenis kanker kulit tertentu.
5. Obat Kemoterapi Digunakan untuk Mengobati Satu Area Tubuh
Obat kemoterapi dapat diberikan langsung pada satu bagian tubuh.
Misalnya, obat kemoterapi dapat diberikan langsung di perut (kemoterapi intraperitoneal), rongga dada (kemoterapi intrapleural), atau sistem saraf pusat (kemoterapi intratekal).
Kemoterapi juga dapat diberikan melalui uretra ke dalam kandung kemih (kemoterapi intravesika).
6. Kemoterapi Diberikan Langsung pada Kanker
Kemoterapi dapat diberikan langsung pada kanker atau, setelah operasi, di tempat kanker dulu.
Sebagai contoh, wafer berbentuk cakram tipis yang mengandung obat kemoterapi dapat ditempatkan di dekat tumor selama pembedahan.
Wafer rusak seiring waktu, melepaskan obat kemoterapi.
Obat kemoterapi juga dapat disuntikkan ke pembuluh darah, atau arteri yang secara langsung memberi makan tumor.
Lamanya pengobatan kemoterapi tergantung pada jenis kemoterapi yang diterima.
Ini bisa memakan waktu mulai dari beberapa menit hingga jam.
Beberapa orang membutuhkan infus terus menerus untuk bisa bertahan beberapa hari.
Infus terus menerus mungkin dimulai di rumah sakit atau pusat infus dan bisa dilanjutkan di rumah.
Kebanyakan orang membutuhkan beberapa putaran kemoterapi.