Selain itu, protein whey dan kolostrum yang ada pada ASI juga mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi.
3. MPASI yang Sehat
Setelah memasuki usia 6 bulan, kebanyakan anak sudah mulai diberikan makanan pendamping ASI (MPASI).
Saat memberikan makanan pada anak jangan sembarangan. Pastikan makanan yang diberikan bisa memenuhi kebutuhan gizi makro dan mikronya.
4. Memantau Tumbuh Kembang Anak
Selain berhubungan dengan pemenuhan gizi anak, langkah mencegah stunting juga meliputi pemantauan pertumbuhannya.
Dalam hal ini, orangtua perlu memantau tinggi dan berat badan Si Kecil. Ini bisa diketahui melalui pemeriksaan di Posyandu ataupun klinik yang khusus anak.
Dengan rutin memantau tumbuh kembangnya, maka orangtua akan lebih mudah untuk mengetahui bila ada gangguan pada anak dan bisa segera ditangani.
5. Jaga Kebersihan Lingkungan
Perlu diketahui, infeksi yang berulang juga merupakan salah satu faktor risiko terjadinya stunting pada anak.
Sistem kekebalan anak yang masih belum sempurna, membuatnya rentan terkena penyakit. Sehingga, sangat penting untuk memastikan lingkungan tempat tinggalnya bersih.
Diare menurut studi yang dilakukan Harvard Chan School, termasuk faktor ketiga yang menyebabkan kondisi ini.
Diare merupakan salah satu jenis penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus (rotavirus) atau bakteri dan parasit (E.coli).
Itulah langkah-langkah pencegahan yang bahkan bisa dilakukan oleh orangtua sejak kehamilan untuk mencegah stunting. (*)
Baca Juga: Mengenal Stunting dan 3 Penyebab Utama Kejadiannya Menurut WHO