GridHEALTH.id - Stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang sebenarnya dapat dicegah.
Kondisi ini berkaitan dengan kekurangan gizi yang telah dialami sejak masih dalam kandungan dan terlihat ketika sudah berusia 2 tahun.
Anak yang mengalaminya identik mempunyai tubuh yang lebih pendek dibandingkan dengan teman-teman sebayanya.
Namun tidak hanya memengaruhi tinggi badan, stunting juga berdampak pada kemampuan kognitif dan motorik, serta kesehatannya secara keseluruhan.
Langkah Mencegah Stunting
Oleh sebab itu, sebelum kondisi ini kejadian, maka perlu dilakukan langkah-langkah pencegahan agar anak bisa tumbuh secara optimal.
Dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), berikut langkah mencegah stunting yang bisa dilakukan.
1. Memenuhi Kebutuhan Gizi saat Hamil
Memastikan asupan gizi anak terpenuhi sejak dalam kandungan, merupakan langkah pencegahan yang cukup ampuh.
Millenium Challenge Account Indonesia yang merupakan lembaga kesehatan, menyarankan para ibu hamil untuk mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, serta suplemen yang disarankan dokter.
Tak hanya itu, bagi para wanita yang sedang hamil juga sebaiknya rutin melakuakn pemeriksaan ke dokter atau bidan.
2. Pemberian ASI Eksklusif
Air susu ibu (ASI) merupakan satu-satunya makanan bagi bayi hingga usianya mencapai 6 bulan.
Ahli nutrisi dari Universitas Hohenheim, Veronika Scherbaum mengatakan, pemberian ASI eksklusif dapat memenuhi kebutuhan gizi mikro dan makro anak, sehingga mengurangi risiko stunting.
Baca Juga: 7 Cara Cegah Stunting pada Masa Kehamilan, Bumil Sehat Bayi pun Sehat!
Selain itu, protein whey dan kolostrum yang ada pada ASI juga mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi.
3. MPASI yang Sehat
Setelah memasuki usia 6 bulan, kebanyakan anak sudah mulai diberikan makanan pendamping ASI (MPASI).
Saat memberikan makanan pada anak jangan sembarangan. Pastikan makanan yang diberikan bisa memenuhi kebutuhan gizi makro dan mikronya.
4. Memantau Tumbuh Kembang Anak
Selain berhubungan dengan pemenuhan gizi anak, langkah mencegah stunting juga meliputi pemantauan pertumbuhannya.
Dalam hal ini, orangtua perlu memantau tinggi dan berat badan Si Kecil. Ini bisa diketahui melalui pemeriksaan di Posyandu ataupun klinik yang khusus anak.
Dengan rutin memantau tumbuh kembangnya, maka orangtua akan lebih mudah untuk mengetahui bila ada gangguan pada anak dan bisa segera ditangani.
5. Jaga Kebersihan Lingkungan
Perlu diketahui, infeksi yang berulang juga merupakan salah satu faktor risiko terjadinya stunting pada anak.
Sistem kekebalan anak yang masih belum sempurna, membuatnya rentan terkena penyakit. Sehingga, sangat penting untuk memastikan lingkungan tempat tinggalnya bersih.
Diare menurut studi yang dilakukan Harvard Chan School, termasuk faktor ketiga yang menyebabkan kondisi ini.
Diare merupakan salah satu jenis penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus (rotavirus) atau bakteri dan parasit (E.coli).
Itulah langkah-langkah pencegahan yang bahkan bisa dilakukan oleh orangtua sejak kehamilan untuk mencegah stunting. (*)
Baca Juga: Mengenal Stunting dan 3 Penyebab Utama Kejadiannya Menurut WHO