Find Us On Social Media :

Bahaya Imunisasi Anak Tidak Lengkap, 7 Penyakit Ini Perlu Diwaspadai

Imunisasi tidak lengkap membuata anak berisiko terhadap penyakit infeksi.

Anak yang terindikasi mengidap penyakit ini, kondisi hatinya tidak lagi mulus dan terjadi pengerasan.

"Dalam 10-20 tahun kemudian, kalau dia terinfeksi dengan hepatitis B, anak tersebut akan mengalami kanker hati," kata dokter Raihan.

3. Polio

Bahaya imunisasi tidak lengkap selanjutnya yakni membuat anak berisiko polio, disebabkan oleh virus Polio yang mencemari air atau makanan. Penyakit ini bisa menyebabkan kelumpuhan.

4. Difteri

Kuman difteri biasa ditemukan pada tenggorokan dekat amandel, yang mengakibatkan bercak-bercak putih di mulut. Anak yang sakit jika dilihat dari luar bisa nampak baik-baik saja.

"Apabila tidak dilakukan pemeriksaan dan terjadi komplikasi, maka tidak akan terlihat terjadi difteri," jelasnya.

5. Campak

Disebabkan oleh virus, penyakit ini mengakibatkan anak demam dan muncul bintik-bintik merah. Campak bisa menimbulkan komplikasi yang berbahaya.

Berisiko membuat anak mengalami pneumonia dan bahkan radang otak yang bisa terjdi belasan tahun kemudian.

6. Rubella

Mirip dengan campak, rubella cenderung ringan dan durasi sakit yang sebentar membuatnya sering tidak terdeteksi. Padahal, jika anak sakit dan menularkan penyakit ini ke ibu hamil, risikonya bisa fatal.

Rubella yang ditularkan ke ibu hamil bisa meningkatkan risiko keguguran, kematian bayi saat lahir, atau lahir dengan kondisi cacat. Ini disebut dengan congenital rubella syndrome (CRS).

7. Tetanus

Tetanus tidak hanya terjadi akibat tertusuk benda tajam yang karatan. Tapi, bisa juga disebabkan oleh cairan yang keluar dari telinga, gigi berlubang, dan pada tradisi tertentu meletakkan abu dapur pada tali pusar bayi.

Tetanus pada anak bisa menyebabkan kejang, tubuh kaku, dan bahkan berujung pada kematian.

Ia mengingatkan, cara termudah dan termurah untuk melindungi anak dari penyakit-penyakit di atas adalah dengan imunisasi lengkap.

"Dengan melengkapi imunisasi sesuai dengan jadwal, sesuai dengan jumlah dosis yang diberikan, akan memberikan kekebalan yang optimal pada anak, sehingga  anak terlindungi, keluarga terlindungi, mereka bisa tetap sehat bertumbuh dan berkembang dengan baik," pungkasnya. (*)

Baca Juga: Jadi Salah Satu Penyakit Mematikan, Begini Pencegahan dan Pengendalian Campak yang Bisa Dilakukan Menurut Ahli