GridHEALTH.id - Stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang terjadi pada 1.000 hari pertama kehidupannya.
Kondisi ini tak hanya memberikan pengaruh saat usia anak-anak saja, tapi juga bisa berlangsung hingga mereka dewasa.
Sehingga, penting bagi orangtua untuk mengetahui penyebab stunting, karena sebenarnya masalah kesehatan ini dapat dicegah.
Faktor-faktor Penyebab Stunting
Faktor penyebab stunting yang dialami oleh anak sebenarnya terbagi dua, langsung dan tidak langsung.
1. Asupan gizi kurang
Melansir laman Kementerian Kesehatan, penyebab stunting pada anak adalah asupan gizi yang tidak cukup diterima anak ketika berada dalam kandungan dan saat balita.
Situasi ini bisa terjadi akibat pengaruh terbatasnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi yang dibutuhkan selama kehamilan hingga masa nifas.
2. Infeksi berulang
Penyebab stunting secara langsung yang berikutnya adalah penyakit infeksi yang terjadi berulang kepada anak, seperti diare atau cacingan.
Dikutip dari Tribunnews (8/8/2021), Plt. Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes drg. Kartini Rustandi, M.Kes, menjelaskan penyakit infeksi yang dialami oleh anak dapat mengganggu tumbuh kembangnya.
Hal ini karena makanan yang dikonsumsi tidak digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangannya, melainkan untuk membantu tubuh melawan penyakit.
Akibatnya, asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh anak untuk mendukung pertumbuhannya tidak bisa terpenuhi dengan baik.
3. Pola asuh kurang tepat
Faktor berikutnya yang meningkatkan risiko terjadinya masalah tumbuh kembang ini adalah pola asuh.
Baca Juga: Mencegah Stunting pada Anak, Berikan Nutrisi dan Pola Makan Teratur
Pola asuh masih ada kaitannya dengan pemberian makanan kepada anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
Selain itu, apabila seorang ibu saat remaja dan kehamilannya hingga masa laktasi kekurangan nutrisi, maka pertumbhan dan perkembangan otak anak pun akan terganggu.
4. Kemampuan ekonomi
Sementara itu, penyebab tidak langsung stunting pada anak berkaitan dengan kemampuan ekonomi keluarga.
Pendapatan atau kondisi ekonomi yang kurang baik, berdampak pada akses terhadap bahan makanan bernutrisi, karena daya beli yang rendah.
Selain itu, jika daya beli rendah maka risiko terjadinya kerawanan pangan di tingkat rumah tangga menjadi lebih besar.
5. Sanitasi buruk
Kerap terbaikan, padahal kondisi lingkungan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.
Misalnya saja lingkungan dengan sanitasi yang buruk, maka akan memicu terjadinya infeksi berulang pada anak-anak.
"Lingkungannya menyebabkan dia mengalami infeksi. Misalnya penyakit berulang, diare, atau juga penyakit lain," kata Kartini Rustandi.
Dengan mengenali faktor-faktor yang menjadi penyebab stunting, orangtua dapat melakukan tindakan pencegahan mulai dari sebelum masa kehamilan hingga setelahnya.
Pencegahan sangat penting, karena stunting bersifat irreversible, yang artinya anak yang mengalami kondisi ini tidak bisa mengejar ketertinggalan tumbuh kembangnya di masa depan.
Jangan sampai terlambat dan perbaiki faktor-faktor tersebut mulai dari sekarang. (*)
Baca Juga: Fakta Menarik, Singkong Diyakini Bisa Turunkan Risiko Stunting