Find Us On Social Media :

Sakit Perut dan Nyeri Haid Tanda Sulit Hamil, Mitos atau Fakta?

Inilah faktanya jika nyeri haid sering dianggap jadi pertanda sulit hamil

GridHEALTH.id - Fakta yang sebenarnya terjadi saat nyeri haid dan sakit perut jadi pertanda sulit hamil.

Bagi wanita, haid atau menstruasi menjadi salah satu tantangan kesehatan setiap bulannya.

Bukan tanpa alasan, hal itu lantaran sakit yang bisa dirasakan saat mengalami menstruasi.

Tentu saja, nyeri yang meradang pada saat haid inilah yang sangat mengganggu aktivitas.

Bahkan, nyeri haid yang hebat bisa membuat penderitanya berguling-guling menahan sakit tersebut.

Nyeri haid dikenal dengan sebutan dismenore.

Nyeri haid disebabkan oleh kontraksi dinding otot pada rahim.

Kontraksi itu yang akan meluruhkan dinding rahim ketika tidak terjadi kehamilan.

Apalagi ditambah dengan adanya hormon prostagaldin yang dikeluarkan tubuh untuk memacu kontraksi.

Hasilnya nyeri haid akan makin terasa.

Kondisi ini ditandai dengan sensasi nyeri berdenyut atau kram di perut bagian bawah sebelum dan selama periode menstruasi.

Baca Juga: Mitos atau Fakta Makan Timun Saat Haid Sebabkan Kanker Rahim

Ada kalanya nyeri ini bisa menyebar sampai ke punggung bawah, bahkan paha.

Memang ada nyeri haid ringan yang bisa diabaikan, tapi ada pula nyeri yang sangat parah dan butuh perhatian khusus.

Bisa jadi hal ini menandai nyeri haid yang berbahaya dan tak boleh diabaikan.

Apakah nyeri haid jadi pertanda sulit hamil?

Hingga saat ini, kemunculan nyeri haid belum terbukti menjadi hambatan pada kehamilan.

Bahkan sebaliknya, nyeri haid yang wajar dianggap sebagai pertanda tubuh berfungsi dengan normal.

Selain karena kontraksi rahim, dismenore bisa juga disebabkan oleh penyakit endometriosis dan fibroid.

Efek dari kedua kondisi ini berkemungkinan memengaruhi kemampuan hamil secara umum.

Endometriosis

Endometriosis adalah timbulnya jaringan lapisan di dalam rahim yang tumbuh di luar rahim.

Selain nyeri haid yang berlebihan, endometriosis dapat menimbulkan gejala nyeri saat buang air kecil, darah haid yang banyak, rasa sakit saat berhubungan seks, serta gangguan buang air besar meliputi diare dan sembelit.

Fibroid

Fibroid adalah tumor jinak di dalam atau di sekitar rahim.

Gejala fibroid hampir sama dengan endometriosis, tetapi dapat diiringi juga dengan tekanan atau kembung di perut bagian bawah dan/atau pembengkakan pada perut bergantung pada ukuran tumor.

Baca Juga: Perlu Dicoba, Inilah Cara Mencegah Sakit Perut Sebelah Kiri Saat Haid

Dalam hal ini, tidak perlu khawatir berlebihan jika nyeri haid yang dirasakan akibat kedua kondisi ini.

Dokter dapat membantu untuk mengatasinya, terutama jika Anda sedang berencana untuk hamil.

Mengatasi Nyeri Haid

Ada beberapa cara untuk mengurangi rasa sakit atau nyeri saat haid.

Mandi Air Hangat

Mandi air hangat akan membantu mengurangi rasa nyeri atau kram saat haid.

Air hangat atau sedikit panas dapat membantu otot perut menjadi rileks sehingga meningkatkan aliran darah dan mengurangi ketegangan.

Selain mandi air hangat, dapat juga dengan bantuan bantalan panas atau botol air hangat.

Minum Teh

Teh kayu manis memiliki sifat anti-spasmodik yang dapat membantu mengurangi risiko rasa sakit saat haid.

Teh jahe juga berfungsi sebagai zat anti-inflamasi yang dapat mengurangi rasa sakit.

Menikmati secangkir teh akan sangat bermanfaat ketika seseorang sedang merasa tidak enak badan.

Terapi Pijat

Terapi pijat secara signifikan mengurangi nyeri atau sakit ketika haid.

Pijat dapat mengurangi timbulnya kejang rahim dengan pijatan melingkar di bagian bawah perut.

Baca Juga: Sakit Perut Sebelah Kiri Saat Haid, Apakah Masih Dianggap Normal?

Pijat di seluruh tubuh juga berguna untuk mengurangi stres dan dapat meredakan kram saat haid.

Sakit perut saat haid sangatlah wajar dirasakan wanita.

Jika tak kunjung reda, bisa lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

Baca Juga: Siapa Bilang Keramas Saat Menstruasi Tidak Boleh? Ternyata, Beginilah Fakta yang Sebenarnya