Find Us On Social Media :

Apa Itu Narkoba Zombie? Membuat Tidak Sadarkan Diri dan Kulit Membusuk

Efek narkoba zombie bagi kesehatan sangat berbahaya.

GridHEALTH.id - Belakangan masyarakat dunia dihebohkan dengan fenomena narkoba 'zombie' yang terjadi di Amerika Serikat.

Di media sosial, banyak video yang beredar memperlihatkan orang-orang yang tidak sadarkan diri atau bertingkah laku aneh seperti zombie dalam film.

Belum lagi, beberapa orang yang menggunakan narkoba juga mengalami kondisi kulitnya membusuk.

Apa Itu Narkoba Zombie?

Narkoba zombie adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan penggunaan xylazine yang telah dikombinasikan dengan heroin atau fentanyl.

Mantan Deputi Bidang Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) dr. Diah Setia Utami mengatakan, xylazine adalah obat bius yang biasanya digunakan untuk anastesi hewan seperti kuda atau yang lainnya.

Lebih lanjut, dokter Diah menjelaskan bahwa ini merupakan salah satu jenis psikotropika yang mempunyai efek samping membuat tertidur.

"Setahu saya xylazine termasuk dalam psikotropika. Karena memang efeknya yang mampu menidurkan atau sedatif (sebagai obat penenang)," ujarnya dikutip dari Kompas (20/5/2023).

Ia memaparkan lebih lanjut, penggunaan obat ini memang tidak diperuntukkan bagi manusia.

Penggunaan psikotropika, dapat menyebabkan munculnya reaksi halusinasi, ilusi, cara berpikir yang terganggu, perubahan suasana hati yang mendadak, dan kecanduan.

Melansir laman Euronews (26/5/2023), obat bius ini saat disuntikan ke tubuh manusia juga akan menyebabkan detak jantung melambat, serta mengakibatkan luka terbuka besar seperti bisul dan abses.

Inilah yang membuat beberapa pengguna narkoba zombie kulitnya membusuk.

Baca Juga: Bukan Kali Pertama, Revaldo Ditangkap Polisi untuk Ketiga Kalinya Setelah Kembali Tersandung Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Luka-luka tersebut dalam jangka panjang juga dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, sehingga jaringan mati dan perlu diamputasi.

Efek narkoba zombie bagi kesehatan yang lainnya yakni dapat menurunkan pernapasan dan detak jantung hingga ke tingkat yang sangat rendah.

Kasusnya Ada di Indonesia?

Penggunaan xylazine di pasar obat terlarang pertama kali terdeteksi di Puerto Rico pada awal 2000-an. Di Amerika Serikat, obat itu dianggap sebagai "ancaman" dan termasuk 7 persen dari kematian akibat overdosis.

Kematian akibat overdosis zat terlarang ini juga melibatkan zat tambahan lain seperti kokain, heroin, benzodiazepin, alkohol, hingga resep opioid.

Peredaran dan penggunaan obat terlarang ini terjadi di beberapa negara bagian di Amerika Serikat, salah satunya Philadelphia.

Lantas, bagaimana kondisinya di Indonesia? Apakah berisiko terjadi di sini?

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Kombes Jayadi mengatakan, peredaran narkoba dengan nama lain Flakka ini belum terdeteksi di Indonesia.

Meski begitu, pihaknya tetap mengantisipasi peredaran narkoba zombie ini di Tanah Air.

"Tetapi dengan apa yang terjadi di Amerika, maka saat Rakernis di Bali, kami juga mengimbau kepada seluruh jajaran untuk mengantisipasi terkait dengan peredaran fetanyl yang ada di sana (Amerika dan sekitarnya)," ujarnya dikutip dari Kompas.tv (30/5/2023).

Tindakan antisipasi diperlukan, mengingat efek yang ditimbulkan dari penggunaan narkoba zombie sangat berbahaya.

"Sampai dengan hari ini, sampai dengan saat ini, kami belum menemukan peredaran fentanyl di Indonesia," pungkasnya. (*)

Baca Juga: Penyalahguna Naroba Tidak di Penjara Selama Kasusnya Selaras dengan Pasal Ini