Find Us On Social Media :

Kolesterol Meningkat Saat Kehamilan, Ibu Hamil Boleh Minum Obat Apa?

Obat kolesterol ketika hamil adalah mengatur gaya hidup.

GridHEALTH.id - Kadar kolesterol dalam darah yang terlalu tinggi berisiko menimbulkan masalah kesehatan yang serius.

Peningkatan kadar kolesterol dapat terjadi pada siapa saja, termasuk wanita yang sedang hamil.

Menurut Heart UK, peningkatan kolesterol dan trigliserida selama kehamilan merupakan hal yang normal.

Kadar kolesterol normalnya berkisar antara 120 hingga 190 miligram/desiliter (mg/dL). Sedangkan kolesterol saat hamil, bisa meningkat lebih dari 200 mg/dL.

Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan peningkatan kadar kolesterol saat hamil, di antaranya:

1. Pengaruh perubahan hormon

2. Dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan otak serta tulang bayi

3. Meningkatkan produksi ASI yang sehat

Obat Kolesterol Bagi Ibu Hamil

Saat kehamilan, seorang ibu hamil biasanya akan dilarang untuk mengonsumsi obat kolesterol seperti statin.

Ini karena, penggunaan obat tersebut melewati plasenta dan membahayakan bayi. Meski risikonya kecil, tapi tetap tidak dianggap aman saat selama kehamilan.

Beberapa obat penurun lipid seperti sekuestran asam empedu, yang dikenal juga sebagai resin, cenderung dianggap aman karena tidak masuk ke aliran darah atau melewati plasenta.

Baca Juga: 5 Makanan Tinggi Serat yang Bantu Penurunan Kolesterol Tinggi

Akan tetapi, penggunaan obat kolesterol ini juga tetap memerlukan resep dari dokter. Obat ini juga memiliki efek samping, yakni risiko beberapa vitamin tidak terserap dengan baik.

Sebenarnya, meskipun kadarnya meningkat, tidak menngonsumsi obat kolesterol tidak masalah bagi ibu hamil.

Karena, kondisi ini umumnya bersifat sementara dan tidak membahayakan bayi dalam kandungan serta kondisi kesehatan jangka panjang.

Namun, bagi ibu hamil yang merasa khawatir dengan tingkat kadar kolesterolnya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan ketika tidak bisa mengonsumsi obat kolesterol, dilansir dari Healthline.

1. Meningkatkan aktivitas fisik

2. Perbanyak makan makanan berserat

3. Konsumsi lemak sehat seperti yang berasal dari kacang-kacangan dan alpukat

4. Batasi makanan yang digoreng dan tinggi lemak jenuh serta gula

5. Tambahkan asupan makanan omega-3 atau suplemennya dalam pola makan sehari-hari

Kadar kolesterol biasanya akan menetap selama satu bulan setelah melahirkan. Apabila menyusui ekslusif, maka itu akan bertahan hingga berhenti menyusui.

Begitu juga dengan kadar trigliserida yang akan tetap tinggi selama satu bulan setelah melahirkan dan perlahan turun selagi pemberian ASI. (*)

Baca Juga: Perbedaan Nyeri karena Kolesterol dan Asam Urat, Serta Mencegahnya