Find Us On Social Media :

Perlu Pengawasan! Inilah Risiko Penularan Virus Rabies pada Manusia

Inilah penularan virus rabies yang terjadi pada manusia

GridHEALTH.id - Inilah risiko penularan virus rabies yang perlu untuk diwaspadai oleh manusia.

Belakangan ini, ramai kabar diberitakannya seorang anak perempuan yang mengalami virus rabies.

Dirinya dikabarkan sempat mendapatkan perawatan rumah sakit.

Dalam video yang diunggah akun TikTok @kadeksusiani2481 ini memperlihatkan sang anak yang berontak.

Terlihat bocah berusia lima tahun itu, didampingi orangtuanya untuk mendapatkan perawatan.

Tampak bocah itu duduk di ranjang rumah sakit dengan tangan yang sudah dipasangi selang infus dan dibalut perban.

Beberapa kali perawat mencoba memberi minum kepada pasien tersebut, tetapi tubuh bocah itu mendadak kejang hingga berontak.

Ia diduga kuat terkena infeksi virus rabies setelah digigit anjing peliharaannya.

Mengutip dari TribunBali, bocah bernama KRA itu dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (15/6/2023).

Suasana duka menyelimuti kediaman KRA di Kecamatan Seririt, Buleleng, Bali.

Kerabat korban bernama JMS (43) menuturkan, KRA digigit oleh anjing peliharaannya sendiri sekitar satu bulan yang lalu, pada bagian lengan kiri.

Baca Juga: Penyebab Pasien Rabies Takut Air, Ternyata Begini Gejala hingga Perjalanan Virus Rabies Ketika Infeksi Tubuh

Penularan Virus Rabies

Rabies adalah penyakit virus yang dapat menular kepada manusia melalui gigitan atau cakaran dari hewan yang terinfeksi rabies.

Penyakit ini umumnya disebabkan oleh gigitan anjing yang terinfeksi rabies, tetapi juga dapat ditularkan oleh hewan lain seperti kucing, rubah, kelelawar, atau hewan liar lainnya.

Rabies biasanya ditularkan melalui saliva hewan yang terinfeksi yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka terbuka, luka gigitan, atau membran mukosa seperti mata, hidung, atau mulut.

Virus rabies tidak dapat menembus kulit yang utuh, sehingga penularannya terutama terjadi melalui kontak langsung dengan jaringan tubuh yang terinfeksi.

Setelah virus masuk ke dalam tubuh manusia, virus rabies akan menyebar melalui sistem saraf, mencapai otak, dan menyebabkan infeksi pada sistem saraf pusat.

Gejala awal infeksi rabies pada manusia mungkin termasuk demam, nyeri otot, sakit kepala, dan kelemahan umum.

Seiring penyakit berkembang, gejala dapat menjadi lebih serius, termasuk kegelisahan, kebingungan, kesulitan tidur, gangguan pernapasan, dan kejang.

Pada tahap akhir, infeksi rabies hampir selalu fatal.

Perawatan Penuralan Virus Rabies

Perawatan untuk penularan virus rabies melibatkan langkah-langkah yang mendesak dan penting untuk mencegah penyebaran virus ke sistem saraf pusat seseorang.

Berikut adalah prosedur yang umum dilakukan.

Pencucian luka

Jika terjadi gigitan atau luka terbuka lainnya yang diduga terpapar virus rabies, segera bersihkan luka dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit atau lebih.

Baca Juga: Balita di NTB Dirawat Usai Digigit Kucing yang Diduga Terpapar Rabies

Ini membantu mengurangi jumlah virus di lokasi luka.

Vaksinasi awal

Setelah terkena gigitan atau paparan potensial dengan hewan yang terinfeksi rabies, segera cari perawatan medis.

Perawatan ini biasanya melibatkan pemberian vaksin rabies secepat mungkin dan diberikan dalam bentuk suntikan.

Imunoglobulin Rabies (RIG)

Selain vaksin rabies, dokter mungkin juga memberikan imunoglobulin rabies.

Ini adalah larutan khusus yang mengandung antibodi rabies yang membantu melawan virus dengan cepat.

RIG biasanya diberikan pada saat yang sama dengan vaksin rabies atau dalam beberapa hari pertama setelah paparan.

Vaksin tambahan

Setelah dosis awal vaksin rabies dan RIG, diperlukan beberapa dosis tambahan vaksin rabies dalam periode waktu tertentu.

Jadwal vaksinasi tambahan ini harus diikuti dengan ketat untuk memastikan perlindungan yang optimal terhadap virus rabies.

Konsultasikan dengan tenaga medis atau dokter hewan secepatnya untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Penting juga untuk mengingat bahwa pencegahan adalah kunci dalam menghindari penularan rabies.

Hindari kontak langsung dengan hewan liar, vaksinasi hewan peliharaan, dan segera laporkan kejadian gigitan hewan kepada otoritas kesehatan setempat.

Baca Juga: Ditetapkan Sebagai KLB, Ketahui Bahaya Rabies Bila Menginfeksi Manusia