GridHEALTH.id - Kolesterol tinggi umumnya memang tidak menunjukkan gejala, tapi pada kondisi yang sudah lebih serius, ini bisa menyebabkan benjolan di kulit.
Kolesterol merupakan zat penting yang digunakan tubuh untuk pencernaan, produksi hormon, dan pembentukan vitamin D.
Namun, pada tingkat yang terlalu tinggi, ini bisa menjadi faktor risiko serangan jantung dan masalah terkait kesehatan jantung lainnya.
Benjolan Kolesterol yang Perlu Diwaspadai
Kadar lemak yang tinggi, kolesterol dan trigliserida, di pembuluh darah terkadang dapat menyebabkan perubahan pada kulit.
Salah satunya efeknya adalah munculnya benjolan tanda kolesterol atau disebut xanthoma, yang tidak boleh diremehkan.
Melansir WebMD, xanthoma merupakan benjolan yang terbentuk karena tumpukan lemak di bagian bawah kulit.
Ukurannya biasanya kecil, paling besar sekitar 3 inci. Di kulit, benjolan ini bisa muncul hanya satu atau berkelompok.
Jika berkelompok, bentuk dan ukurannya tidak seragam. Ketika disentuh, akan timbul sensasi gatal dan terasa lunak.
Benjolan tanda kolesterol ini dapat muncul di seluruh bagian tubuh, bahkan termasuk organ dalam.
Akan tetapi, xanthoma paling sering didapati ada di bagian tubuh berikut:
1. Kelopak mata
Baca Juga: Hati-hati Kebiasaan Seperti Ini Jadi Pemicu Kolesterol Usia Muda
2. Tangan
3. Kaki
4. Bokong
5. Persendian, seperti di lutut dan siku
6. Tendon
Kapan Harus ke Dokter?
Walaupun benjolan ini tidak berbahaya, tapi faktor yang menyebabkan kemunculannya seperti kolesterol tinggi dapat mengancam nyawa.
Sehingga, sebaiknya memang perlu segera melakukan memeriksakan diri ke dokter.
Pengobatan yang dilakukan untuk mengatasinya dilakukan berdasrkan kondisi yang mendasari munculnya benjolan ini.
Pada kasus kolesterol tinggi, perubahan gaya hidup dianjurkan untuk mengembalikan kadar kolesterol ke tingkat yang aman.
Gaya hidup yang mendukung perawatan untuk kondisi ini yakni perubahan pola makan lebih sehat, olahraga teratur, mengelola stres, dan berhenti merokok.
Penggunaan obat-obatan untuk menurunkan kolesterol tinggi dalam beberapa kasus juga mungkin disarankan. (*)