Find Us On Social Media :

Orangtua Harus Waspada, Inilah 7 Tanda Gangguan Mental pada Remaja

Remaja rentan mengalami masalah kesehatan mental.

GridHEALTH.id - Masa remaja merupakan fase paling penting untuk mengembangkan kebiasaan sosial dan emosional. Pada fase ini, anak rentan mengalami gangguan mental.

Orangtua tentunya perlu mengetahui tanda-tanda anak mengalaminya, agar kondisinya bisa segera teratasi dan tidak menjadi penghambat kehidupannya sehari-hari.

Gangguan Mental Pada Remaja

Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) yang dilakukan pada remaja usia 10-17 tahun, menunjukkan hasil yang mengejutkan.

Sekitar satu dari tiga remaja atau sekitar 15,5 juta dan 2,45 juta remaja di Indonesia, didiagnosis mengalami masalah kesehatan mental.

"Remaja dengan gangguan mental mengalami gangguan atau kesulitan dalam melakukan kesehariannya yang disebabkan oelh gejala gangguan mental yang ia miliki," kata Prof. dr. Siswanto Agus Wilopo, SU, M.Sc., Sc.D., peneliti utama I-NAMHS, dikutip dari laman Universitas Gadjah Mada.

Dari hasil survei tersebut, diketahui masalah kesehatan mental yang paling banyak dialami di antaranya gangguan cemas, gangguan depresi, gangguan perilaku, gangguan stres pasca-trauma (PTSD), gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD).

Lebih lanjut, profesor Siswanto menjelaskan bahwa hanya 2,6% remaja dengan kondisi ini yang menjalani perawatan atau konseling dengan ahli.

Tanda Gangguan Mental Pada Remaja

Lantaran kondisi ini sangat berdampak pada kehidupan, orangtua perlu memerhatikan tanda-tanda berikut, yang dilansir dari laman Paradigm Treatment.

1. Merasa sangat khawatir, sedih, atau marah

Khawatir, sedih, atau marah merupakan perasaan yang wajar. Tapi, jika emosi tersebut sering dialami oleh anak, berlangsung lebih dari 2 minggu, atau berdampak pada kehidupannya, maka bisa jadi tanda anak membutuhkan bantuan.

2. Perubahan suasana hati ekstrim

Saat masa pubertas, suasana hati remaja sangat mudah berubah-ubah. Ini merupakan hal yang wajar, karena pengaruh dari perubahan hormon.

Akan tetapi, jika perubahannya sangat ekstrim, terjadi terlalu sering, dan tidak berkaitan pada peristiwa apapun, ini bisa dicurigai sebagai tanda gangguan mental.

Baca Juga: 4 Cara Efektif Menghilangkan Rasa Cemas, Bisa Dimulai di Rumah