GridHEALTH.id - Tumbuh kembang anak mengalami keterlambatan ketika mengidap stunting.
Terjadinya stunting pada anak tidak hanya menimbulkan efek jangkan pendek, tapi juga jangka panjang yang artinya berdampak hingga dewasa.
Melansir laman Dinkes Kota Semarang, efek jangka pendek anak yang stunting antara lain meningkatkan potensi sakit dan kematian.
Selanjutnya, perkembangan kognitif, motorik, dan verbal anak tidak optimal dan meningkatkan biaya kesehatan.
Tinggi badan anak dengan kondisi ini, menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), berada di bawah -2 standar deviasi (SD).
Sementara itu, efek jangka panjang stunting pada anak menurut Kemenkes RI adalah peningkatan risiko penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes, hipertensi, obesitas, dan kematian akibat infeksi.
Hal yang Dilakukan untuk Menangani Stunting
Diketahui, stunting yang terjadi pada anak memiliki sifat irreversible yang artinya kondisinya tidak dapat diperbaiki.
Namun jangan berkecil hati, penanganan stunting masih bisa memberikan hasil yang baik, terutama jika dilakukan sebelum berusia dua tahun.
Dilansir dari laman Cegah Stunting, terdapat beberapa tindakan intevensi yang bisa dilakukan untuk menangani masalah kesehatan ini.
1. Mencegah infeksi
Seperti yang diketahui, anak yang stunting mengalami kekurangan gizi. Untuk itu, sebaiknya hindari anak dari penyakit infeksi agar tidak memberatkan kondisinya.
Cara mudah dan tepat untuk mencegah infeksi adaalh dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta pemberian imunisasi.
Baca Juga: Agar Anak Tak Terdampak Stunting, Para Catin Wajib Ikut Program KB dari BKKBN! Simak Penjelasannya