Akibatnya, pankreas harus bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin tambahan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kelelahan pada pankreas dan pengembangan diabetes.
3. Sleep apnea
Obesitas dapat menyebabkan sleep apnea, yaitu gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur.
Lemak berlebih dalam tubuh, terutama di sekitar leher, dapat menyebabkan penyempitan saluran napas dan menyebabkan gangguan pernapasan saat tidur.
Sleep apnea dapat menyebabkan kualitas tidur yang buruk dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
4. Kanker
Beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara, usus besar, rahim, dan ginjal, memiliki hubungan erat dengan obesitas.
Lemak tubuh yang berlebihan dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh dan menyebabkan peradangan kronis, yang dapat meningkatkan risiko perkembangan kanker.
5. Masalah pernapasan
Obesitas dapat memengaruhi fungsi paru-paru dan menyebabkan kesulitan bernapas.
Adanya lemak berlebih di dinding dada dan tekanan pada diafragma, mengurangi kapasitas paru-paru dan menyebabkan penyakit pernapasan seperti asma, pneumonia, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
6. Gangguan metabolik
Penyakit akibat obesitas selanjutnya adalah gangguan pada sistem metabolik, termausk dislipidemia (kadar lemak darah tinggi), hiperurisemia (kadar asam urat tinggi), dan resistensi insulin.
Gangguan-gangguan ini berkontribusi pada perkembangan penyakit jantung, penyakit ginjal, dan gangguan lainnya.
Mengendalikan berat badan dan menerapkan gaya hidup sehat sangat penting dalam mencegah dan mengelola penyakit-penyakit yang terkait dengan obesitas.
Olahraga teratur, pola makan seimbang, dan pengelolaan stres dapat membantu mengurangi risiko penyakit yang berhubungan dengan kegemukan. (*)
Baca Juga: Hubungan Obesitas pada Anak Bisa Sebabkan Gangguan Kesehatan Mental