GridHEALTH.id - Obesitas menjadi masalah gizi yang sedang menjadi sorotan masyarakat dalam beberapa waktu belakangan ini.
Angka obesitas menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Eva Susanti, mengalami peningkatan signifikan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Pada 2007 jumlah kasusnya mencapai 10,5 persen dan data terakhir pada 2018, menunjukkan ada sekitar 21,8 persen kasus.
Eva mengatakan, kasus obesitas di Indonesia sudah digolongkan sebagai penyakit yang memerlukan intervensi secara komperhensif.
Mengingat bahaya yang ditimbulkan dari kondisi ini sangat luar biasa dan bahkan bisa mengancam nyawa.
Penyakit Akibat Obesitas
Berikut adalah beberapa penyakit-penyakit yang sering terkait obesitas dan mengapa penting untuk mengendalikan berat badan.
1. Penyakit jantung dan hipertensi
Obesitas meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan penyakit jantung lainnya.
Lemak berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang menyebabkan penyempitan dan pengerasan arteri.
Selain itu, obesitas juga sering kali menyertai hipertensi atau tekanan darah tinggi, yang juga merupakan faktor risiko penting untuk penyakit jantung.
2. Diabetes tipe 2
Obesitas adalah faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2, yang ditandai dengan resistensi insulin dan peningkatan kadar gula darah.
Lemak tambahan dalam tubuh dapat mengganggu kerja insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah.
Baca Juga: Awas Bahaya Obesitas Menghantui, Cek Apakah Anda Mengalami Tanda-tanda Berikut Ini
Akibatnya, pankreas harus bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin tambahan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kelelahan pada pankreas dan pengembangan diabetes.
3. Sleep apnea
Obesitas dapat menyebabkan sleep apnea, yaitu gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur.
Lemak berlebih dalam tubuh, terutama di sekitar leher, dapat menyebabkan penyempitan saluran napas dan menyebabkan gangguan pernapasan saat tidur.
Sleep apnea dapat menyebabkan kualitas tidur yang buruk dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
4. Kanker
Beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara, usus besar, rahim, dan ginjal, memiliki hubungan erat dengan obesitas.
Lemak tubuh yang berlebihan dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh dan menyebabkan peradangan kronis, yang dapat meningkatkan risiko perkembangan kanker.
5. Masalah pernapasan
Obesitas dapat memengaruhi fungsi paru-paru dan menyebabkan kesulitan bernapas.
Adanya lemak berlebih di dinding dada dan tekanan pada diafragma, mengurangi kapasitas paru-paru dan menyebabkan penyakit pernapasan seperti asma, pneumonia, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
6. Gangguan metabolik
Penyakit akibat obesitas selanjutnya adalah gangguan pada sistem metabolik, termausk dislipidemia (kadar lemak darah tinggi), hiperurisemia (kadar asam urat tinggi), dan resistensi insulin.
Gangguan-gangguan ini berkontribusi pada perkembangan penyakit jantung, penyakit ginjal, dan gangguan lainnya.
Mengendalikan berat badan dan menerapkan gaya hidup sehat sangat penting dalam mencegah dan mengelola penyakit-penyakit yang terkait dengan obesitas.
Olahraga teratur, pola makan seimbang, dan pengelolaan stres dapat membantu mengurangi risiko penyakit yang berhubungan dengan kegemukan. (*)
Baca Juga: Hubungan Obesitas pada Anak Bisa Sebabkan Gangguan Kesehatan Mental