Find Us On Social Media :

Hari Hepatitis Sedunia, Kenali Perbedaan Hepatitis A, B, dan C

Hepatitis merupakan penyakit yang menyebabkan peradangan hati.

GridHEALTH.idHepatitis adalah masalah kesehatan yang utamanya disebabkan oleh virus dan terbagi dalam menjadi beberapa jenis.

Secara umum, jenis hepatitis terbagi menjadi 5 kategori yakni hepatitis A, B, C, D, dan E. Akan tetapi, yang cukup familiar di masyarakat umumnya hepatitis A, B, dan C.

Perlu diketahui, hepatitis merupakan gangguan peradangan pada hati yang dapat berkembang menjadi fibrosis hingga sirosis (kanker hati).

Beberapa komplikasi hepatitis lainnya, dilansir dari Verywell Health, juga bisa dialami oleh pengidapnya. 

Misalnya gagal hati, glomerulonefritis atau gangguan pada ginjal yang berhubungan dengan respons imun, hingga terjadinya penyakit infeksi akibat dua virus sekaligus.

Akan tetapi, komplikasi tersebut masih dapat dihindari dengan pengobatan yang cepat dan tepat.

Perbedaan Jenis Hepatitis

Agar bisa melakukan penanganan yang tepat, perlu tahu terlebih dahulu beda hepatitis A, B, dan C.

Jelang Hari Hepatitis Sedunia, berikut ini penjelasan perbedaan antara ketiga jenis hepatitis tersebut.

1. Hepatitis A

Melansir laman Health New York State, hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV).

Virus ini ditemukan dalam tinja atau kotoran orang sudah terinfeksi. Penyakit ini dapat dengan mudah menyebar dari satu orang ke orang lain.

Seseorang dapat tertular saat memasukkan benda yang sudah terkontaminasi oleh virus ke mulut.

Baca Juga: Hari Hepatitis Sedunia, Cari Tahu Bagaimana Cara Hepatitis B Menular

Hal tersebut dapat terjadi saat seseorang tidak mencuci tangan setelah ke toilet dan menyentuh atau menyiapkan makanan orang lain.

2. Hepatitis B

Jenis hepatitis ini merupakan penyakit infeksi yang dapat bersifat akut (jangak pendek) dan kronis (sedang berlangsung).

Hepatitis B sangat umum terjadi, terutama di wilayah Asia. Selain orang dewasa, bayi pun juga dapat terpapar oleh penyakit ini.

Melansir WebMD, penularan hepatitis B dapat terjadi melalui penggunaan jarum suntik, kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh pengidapnya, dan menyentuh luka terbuka pada orang yang terinfeksi.

Ibu hamil diketahui dapat menularkan penyakit ini pada bayinya saat proses melahirkan.

3. Hepatitis C

Ini merupakan jenis hepatitis yang umumnya bersifat kronis. Tidak ada cara terampuh yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit ini.

Akan tetapi, mengutip Banner Health, saat ini ada obat oral yang tersedia untuk penanganan hepatitis C.

Sekitar 95% penyandang hepatitis C, kondisinya mengalami perbaikan setelah pengobatan.

Berbeda dengan hepatitis A yang dapat menular dari air dan makanan, penularan penyakit ini terjadi melalui darah.

Itulah beda hepatitis A, B, dan C yang berkaitan dengan tingkat keparahan hingga cara penularannya.

Untuk hepatitis A dan B, pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan vaksinasi. (*)

Baca Juga: 7 Teknik Akupuntur TCM untuk Mengobati Hepatitis B Tanpa Obat Kimia