Find Us On Social Media :

Stunting pada Anak, Bisakah Kondisinya Dikenali Sejak dalam Kandungan?

Stunting terjadi akibat kekurangan nutrisi kronis sejak masa kehamilan.

Untuk memastikan kondisi kesehatan bayi, apakah berpotensi mengalami stunting atau tidak, pemeriksaan USG sangat disarankan.

Anak yang stunting sejak lahir, diketahui berisiko empat kali lipat memiliki perawakan pendek ketika berusia 3 bulan dan dua kali lipat, saat berusia 2 tahun.

Mencegah Stunting Sejak Kehamilan

Jika dari hasil pemeriksaan menunjukkan adanya risiko stunting pada anak, ibu masih bisa memperbaiki keadaan dengan memenuhi kebutuhan nutrisi selama kehamilan.

Dari Kementerian Kesehatan, berikut adalah beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil dan sekaligus mencegah stunting:

* Memerhatikan jumlah asupan kalori. Ibu hamil membutuhkan tambahan kalori sekitar 350-450 kalori per hari.

Itu dipecah ke dalam komponen nutrisi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) dan mikro (vitamin dan mineral).

* Mempunyai jadwal makan yang teratur.

* Memerhatikan jenis makanan.

* Jalur pemberian nutrisi.

* Penjagaan terhadap pelaksanaan.

Ciri hamil anak stunting dapat dilihat dari kenaikan berat badan janin dan lingkar perut ibu. Tapi, hal tersebut perlu dipastikan lagi dengan melakukan USG dan bisa dicegah dengan memenuhi kebutuhan nutrisi selama kehamilan. (*)

Baca Juga: Apa Penanganan yang Harus Dilakukan Orangtua Ketika Anak Stunting?