Find Us On Social Media :

Stunting pada Anak, Bisakah Kondisinya Dikenali Sejak dalam Kandungan?

Stunting terjadi akibat kekurangan nutrisi kronis sejak masa kehamilan.

GridHEALTH.id - Stunting merupakan ancaman terbesar bagi tumbuh kembang seorang anak.

Pasalnya, anak yang mengalami stunting, proses pertumbuhan dan perkembangannya akan terhambat.

Hal ini akan berpengaruh pada kehidupannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Kondisi ini disebabkan oleh kekurangan nutrisi kronis yang terjadi sejak bayi berada dalam kandungan.

Umumnya, kejadian stunting pada anak baru terlihat setelah si kecil berusia 2 tahun.

Tapi, apakah bisa ciri-ciri anak stunting dapat diketahui sejak dalam kandungan?

Ciri-ciri Hamil Anak Stunting

Dilansir dari situs Pemerintah Kota Lubuklingau, stunting pada anak dapat dikenali sejak bayi ada dalam kandungan ibunya.

Ini bisa diketahui bila terdeteksi adanya intrauterine growth restriction (IUGR) dan hitungan tinggi fundus.

Apa yang dimaksud engan IUGR? Ini adalah kondisi saat janin tidak mengalami pertumbuhan berat badan yang normal.

Sedangkan, ciri hamil anak stunting berikutnya dapat dilihat melalui tinggi fundus, yakni ukuran perut ibu hamil.

Seperti yang diketahui, ada perhitungan tersendiri untuk memprediksi berat badan janin dari ukuran perut ibu hamil.

Baca Juga: Ide Menu PMT yang Enak dan Sehat di Posyandu, Perbaiki Gizi Anak Stunting

Untuk memastikan kondisi kesehatan bayi, apakah berpotensi mengalami stunting atau tidak, pemeriksaan USG sangat disarankan.

Anak yang stunting sejak lahir, diketahui berisiko empat kali lipat memiliki perawakan pendek ketika berusia 3 bulan dan dua kali lipat, saat berusia 2 tahun.

Mencegah Stunting Sejak Kehamilan

Jika dari hasil pemeriksaan menunjukkan adanya risiko stunting pada anak, ibu masih bisa memperbaiki keadaan dengan memenuhi kebutuhan nutrisi selama kehamilan.

Dari Kementerian Kesehatan, berikut adalah beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil dan sekaligus mencegah stunting:

* Memerhatikan jumlah asupan kalori. Ibu hamil membutuhkan tambahan kalori sekitar 350-450 kalori per hari.

Itu dipecah ke dalam komponen nutrisi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) dan mikro (vitamin dan mineral).

* Mempunyai jadwal makan yang teratur.

* Memerhatikan jenis makanan.

* Jalur pemberian nutrisi.

* Penjagaan terhadap pelaksanaan.

Ciri hamil anak stunting dapat dilihat dari kenaikan berat badan janin dan lingkar perut ibu. Tapi, hal tersebut perlu dipastikan lagi dengan melakukan USG dan bisa dicegah dengan memenuhi kebutuhan nutrisi selama kehamilan. (*)

Baca Juga: Apa Penanganan yang Harus Dilakukan Orangtua Ketika Anak Stunting?