GridHEALTH.id - Penyandang diabetes pasti sudah sering mendengar larangan untuk tidak mengonsumsi gula berlebih.
Diabetes adalah gangguan metabolik yang ditandai oleh kadar gula darah yang tinggi atau hiperglikemia.
Ini terjadi akibat tubuh kekurangan insulin atau tidak bisa menggunakan insulin yang ada dengan benar (resistensi insulin).
Akibatnya, tubuh akan kekurangan energi sehingga mudah lelah. Selain itu, lebih sering merasa lapar dan haus, serta buang air kecil.
Nah, konsumsi gula berlebih merupakan salah satu faktor naiknya kadar gula darah.
Karena, saat tubuh kelebihan gula, proses penyerapan akan terjadi dengan cepat di aliran darah dan alhasil gula darah naik.
Pemanis Alternatif untuk Diabetes
Dokter spesialis gizi klinik dr. Marini Siregar, SpGK, mengatakan, penggunaan gula murni bagi penyandang diabetes dalam makanan atau minuman tidak diperbolehkan.
"Kecuali sedikit sebagai bumbu, kurang dari 5% total kalori harian," ujarnya dalam acara konferensi pers DMensol, Selasa (25/7/2023).
Meskipun tahu dilarang, pada waktu-waktu tertentu pengidap penyakit ini juga mengingkan makanan manis. Pada kondisi ini, peran gula alternatif pun diperlukan.
Terdapat banyak jenis pengganti gula yang aman bagi penyandang diabetes, salah satunya adalah isomaltulosa.
Isomaltulosa adalah sebuah zat yang mempunyai kemiripan struktur dan fungsi seperti sukrosa.
Baca Juga: Waspada! Berikut Cara Mengenali Tanda-tanda Fisik Terkena Diabetes
Akan tetapi jika dibandingkan dengan sukrosa, indeks glikemik dari isomaltulosa cukup rendah sekitar 32.
Seperti yang diketahui, indeks glikemik dalam makanan berpengaruh besar dalam peningkatan kadar gula darah.
Semakin rendah indeks glikemik dari pangan yang dikonsumsi, maka pengaruhnya akan lebih sedikit terhadap level insulin dan kadar gula darah.
Selain itu, menurut dokter Marini, penyerapan pemanis pengganti gula ini juga terjadi lebih lambat dibanding sukrosa, bisa sampai 50 menit.
Dengan begitu, penyandang diabetes dapat memperoleh manfaat isomaltulosa berupa sumber energi dan juga risiko gula darah naik yang lebih rendah.
"Dikatakan (isomaltulosa) lebih baik (dari sukrosa), karena lama dicerna. Jadi lebih lambat diserap oleh tubuh, sehingga tidak membuat lonjakan gula darah," ujarnya.
Manfaat isomaltulosa lainnya yang bisa didapatkan yakni rasa kenyang yang bertahan lebih lama.
"(Berada) lebih lama di saluran cerna, lebih lama diserap. Kita jadi enggak mudah lapar. Kalau kita enggak mudah lapar, jadi enggak kepengin ini itu, karena masih kenyang," kata dokter Marini.
Penggunaan isomaltulosa sudah mendapatkan persetujuan dari berbagai lembaga inspeksi kesehatan di sejumlah negara seperti FDA dan FSANZ sejak 1985.
Namun perlu diingat, meskipun penggunaan bahan pengganti gula diperbolehkan dan bahkan bermanfaat, konsumsinya juga tidak boleh berlebihan.
Asupan nutrisi dan gaya hidup yang sehat, merupakan kunci utama bagi penyandang diabetes agar terhindar dari komplikasi. (*)
Baca Juga: Coba Konsumsi 9 Minuman Enak Ini Saat Kadar Gula Darah Tinggi