Ini adalah hasil dari waktu yang lebih banyak dihabiskan untuk memikirkan hal-hal negatif.
Saat ini terjadi, seseorang akan sulit konsentrasi pada pekerjaan, mudah terdistraksi, dan rewel sepanjang hari.
4. Mengalami gangguan pencernaan
Mengutip Everyday Health, menahan emosi selain otak, dampaknya juga akan dirasakan pada usus.
Sering memendam amarah, mengakibatkan perut kram, kembung, daire, atau sembelit dan justru membuat metabolisme semakin lambat.
5. Berisiko depresi
Dampak menahan amarah pada kesehatan mental yang lainnya, yakni meningkatkan risiko depresi.
Ketika menahan rasa marah, pelepasan hormon adrenalin dan kortisol bertambah secara konstan.
Kedua hormon tersebut berperan untuk meningkatkan detak jantung, pernapasan, dan tekanan darah.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, metabolisme juga mengalami perubahan dan ini berpotensi merusak tubuh dengan membuat risiko gangguan depresi dan kecemasan meningkat.
Menahan kemarahan memang tidak baik untuk kesehatan fisik ataupun mental, tapi bukan berarti harus marah-marah.
Salah satu cara yang disarankan oleh American Psychological Association yakni dengan relaksasi, seperti menarik napas dalam-dalam.
Bila emosi ini timbul saat berdebat dengan orang lain, dengarkan terlebih dahulu perkataan lawan bicara dengan hati-hati dan ambil waktu sebelum menjawabnya. (*)
Baca Juga: Menjaga Kesehatan Mental Setelah Kematian Orang Tersayang: Tips dan Strategi yang Membantu