Find Us On Social Media :

Bukan Menyehatkan, Nyatanya Menahan Amarah Buruk Bagi Kesehatan Mental

Dampak menahan marah yang membahayakan mental dan fisik.

GridHEALTH.id - Ketika merasakan emosi negatif seperti amarah, kebanyakan orang memilih untuk memendamnya.

Kemarahan adalah emosi yang ditandai dengan sifat antagonisme terhadap seseorang atau sesuatu yang menyebabkan perasaan bersalah.

Memendam amarah sering dilakukan selain agar terlihat kuat, juga dipilih dengan tujuan menghindari konflik lebih lanjut dengan orang lain.

Namun tahu tidak, jika amarah terus-menerus dipendam dapat menimbulkan dampak negatif pada kondisi kesehatan mental.

Mengutip laman Kentucky Counseling Center, memendam emosi negatif dapat mengganggu fungsi normal hormon stres yang disebut kortisol.

Alhasil, fungsi imun menurun dan meningkatkan risiko penyakit kronis. Tidak mengekspresikan emosi juga menjadi awal dari gangguan kesehatan mental.

Dampak Menahan Amarah

Meskipun memang dapat menghindari perseteruan lebih lanjut, tapi jika emosi ini ditahan terus-menerus akan menimbulkan dampak seperti berikut:

1. Merasa khawatir dan cemas setiap saat

Jika memilih untuk tidak mengekespresikan apa yang dirasakan, emosi yang tertahan ini akan menimbulkan perasaan khawatir dan cemas sepanjang waktu.

2. Menjadi lebih sensitif

Emosi yang tertahan, membuat merasa sulit untuk mengatasi stres dan mulai bereaksi berlebihan terhadap segala hal.

Perasaan kesal yang menumpuk sewaktu-waktu dapat meledak dan melampiaskannya ke orang di sekitar. Ini adalah cara yang salah dalam mengatasi kemarahan dan merusak hubungan dengan orang lain.

3. Sering sakit kepala

Dampak menahan amarah dapat memengaruhi kondisi kesehatan fisik, yang ditandai dengan frekuensi sakit kepala yang sering.

Baca Juga: Bukan Hanya Sekadar Refreshing, Ini Manfaat Me Time untuk Kesehatan Mental

Ini adalah hasil dari waktu yang lebih banyak dihabiskan untuk memikirkan hal-hal negatif.

Saat ini terjadi, seseorang akan sulit konsentrasi pada pekerjaan, mudah terdistraksi, dan rewel sepanjang hari.

4. Mengalami gangguan pencernaan

Mengutip Everyday Health, menahan emosi selain otak, dampaknya juga akan dirasakan pada usus.

Sering memendam amarah, mengakibatkan perut kram, kembung, daire, atau sembelit dan justru membuat metabolisme semakin lambat.

5. Berisiko depresi

Dampak menahan amarah pada kesehatan mental yang lainnya, yakni meningkatkan risiko depresi.

Ketika menahan rasa marah, pelepasan hormon adrenalin dan kortisol bertambah secara konstan.

Kedua hormon tersebut berperan untuk meningkatkan detak jantung, pernapasan, dan tekanan darah.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, metabolisme juga mengalami perubahan dan ini berpotensi merusak tubuh dengan membuat risiko gangguan depresi dan kecemasan meningkat.

Menahan kemarahan memang tidak baik untuk kesehatan fisik ataupun mental, tapi bukan berarti harus marah-marah.

Salah satu cara yang disarankan oleh American Psychological Association yakni dengan relaksasi, seperti menarik napas dalam-dalam.

Bila emosi ini timbul saat berdebat dengan orang lain, dengarkan terlebih dahulu perkataan lawan bicara dengan hati-hati dan ambil waktu sebelum menjawabnya. (*)

Baca Juga: Menjaga Kesehatan Mental Setelah Kematian Orang Tersayang: Tips dan Strategi yang Membantu