GridHEALTH.id - Pengguna media sosial tidak asing lagi dengan istilah BI checking yang sedang viral belakangan ini.
Berdasarkan situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BI checking adalah pengecekan riwayat kredit atau pinjaman dari debitur yang dikelola oleh pengawas jasa keuangan.
Dari pengecekan tersebut, akan mendapatkan hasil skor BI checking yang menunjukkan apakah seseorang lancar membayar pinjaman atau justru sering meunggaknya hingga lebih dari 180 hari (6 bulan).
Sejumlah orang pun mengaku was-was terhadap hal ini. Pasalnya, efek yang ditimbulkan signifikan bagi kehidupan.
Dampaknya tidak hanya berhubungan dengan kemungkinan blacklist dari pengajuan kredit ke depannya, tapi juga berdampak pada kondisi mental.
Efek Kesehatan Mental Akibat Pinjaman
Sering mengajukan pinjaman baik itu ke bank, jasa pinjaman online, ataupun paylater yang ada di sejumlah ecommerce, dapat memengaruhi kondisi mental.
Mengutip Debt.org, sebuah studi menemukan kekhawatiran akan utang memicu stres, sehingga menurunkan ketahanan terhadap masalah kesehatan mental.
Penelitian lain menunjukkan, masalah kesehatan mental menurunkan pengendalian diri.
Sehingga, membuat pengeluaran seseorang meningkat dan pada dasarnya mengacaukan penilaian keuangan seseorang.
Dilansir dari Health, bahaya sering kredit dan ajukan pinjaman berpotensi menimbulkan masalah kesehatan berikut:
1. Kecemasan
Orang-orang yang mempunyai pinjaman, ditemukan mempunyai level stres 11,7% lebih tinggi dari rata-rata.
Baca Juga: Ampuh Cegah Stres dan Ketegangan, Ini Manfaat Mendengarkan Musik Metal untuk Kesehatan Mental