Find Us On Social Media :

Kolesterol Tinggi Pada Lansia Berbahaya, Bisa Timbulkan 5 Kondisi Ini

Dampak kolesterol usia tua bisa memperpendek usia.

GridHEALTH.id - Tingginya kadar kolesterol dalam darah, terutama pada orang usia lanjut atau lansia, berefek buruk bagi kesehatan.

Kolesterol yang secara alami mempunyai fungsi yang penting bagi tubuh, seperti menyimpan energi dan memproduksi vitamin D, bisa membahayakan bila tidak terkontrol.

Biasanya kondisi ini terjadi tanpa diketahui, karena umumnya tidak menimbulkan gejala apapun.

Sehingga, para lansia pun tidak merasa khawatir, lantaran merasa kondisi kesehatannya baik-baik saja.

Bahaya Kolesterol Tinggi Usia Lanjut

Padahal jika ini terjadi, efeknya bisa sangat signifikan bagi kesehatan dan bahkan memperpendek usia pengidapnya.

Dilansir dari Parentis Health, berikut adalah dampak kolesterol usia tua yang harus diwaspadai:

1. Pengerasan arteri

2. Penumpukan plak yang menyebabkan penyumbatan

3. Stroke, karena plak yang menghalangi aliran darah ke otak

4. Diabetes

5. Tekanan darah tinggi

Baca Juga: Catat, Ini 4 Makanan Pencegah Kolesterol yang Cocok Dimakan Sehari-hari

Kolesterol tinggi biasanya merupakan kondisi yang berlangsung seumur hidup. Sehingga, pengelolaan yang tepat sangat penting dilakukan.

Cara Mengurangi Kolesterol di Usia Lanjut

Menggabungkan tiga cara berikut ini, dipercayai efektif untuk menurunkan kadar kolesterol yang dimiliki lansia.

* Gaya hidup

Ini merupakan cara utama. Gaya hidup yang tidak sehat dapat menyebabkan atau memperburuk kadar kolesterol. Beberapa perubahan bisa menurunkan levelnya.

Misalnya dengan rutin melakukan aktivitas fisik, berhenti merokok, mencegah atau mengurangi obesitas, dan mengelola stres.

Sebuah studi menemukan, stres meningkatkan trigliserida dan kadar LDL (kolesterol jahat), serta mengurangi kolesterol baik (HDL).

* Pola makan

Sumber utama kolesterol dari makanan adalah asam lemak jenuh. Makanan dengan kandungan jenis lemak tersebut di antaranya mentega, daging, cokelat, hingga produk susu tinggi lemak.

Kendati demikian, bukan berarti tidak boleh mengonsumsinya sama sekali. Berdasarkan panduan yang ada, asupan lemak jenuh dibatasi 10% dari kebutuhan kalori harian.

Sebagai gantinya, bisa juga mengonsumsi lemak sehat yang terkandung di kacang-kacangan, biji-bijian, putih telur, daging tanpa lemak, sayur, dan buah.

* Obat-obatan

Beberapa lansia mungkin kesulitan untuk mengelola kadar kolesterol hanya dengan perubahan gaya hidup dan pola makan, sehingga harus dibantu dengan obat.

Obat yang paling sering diresepkan adalah statin, yang membantu menghentikan tubuh memproduksi kolesterol.

Statin telah terbukti menurunkan kolesterol dan mengurangi risiko serangan jantung non-fatal, stroke akibat penyumbatan, dan kebutuhan pembedahan untuk arteri yang tersumbat. (*)

Baca Juga: Manfaat Daun Alpukat untuk Menurunkan Kolesterol, Ini Sederet Kehebatannya yang Sayang untuk Dilewatkan