Meskipun air tersebut diolah sebelum dibekukan menjadi es, beberapa mikroorganisme tetap dapat bertahan dan tumbuh saat es batu disimpan dalam suhu rendah.
Jika es batu yang terkontaminasi ini digunakan dalam minuman atau makanan, ini dapat menyebabkan infeksi saluran pencernaan dan masalah kesehatan lainnya.
3. Bahan kimia berbahaya
Selain logam berat, air keran juga dapat mengandung bahan kimia berbahaya seperti klorin, trihalometana, dan pestisida.
Penggunaan air kran yang mengandung bahan kimia ini dalam pembuatan es batu dapat mengakibatkan paparan berlebihan terhadap zat-zat berbahaya ini saat dikonsumsi.
Paparan jangka panjang terhadap bahan kimia ini dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan kesehatan seperti masalah kulit, masalah pernapasan, dan bahkan risiko kanker.
4. Penggunaan alat yang kurang baik
Selain kontaminasi langsung dari air keran, risiko juga dapat berasal dari pemeliharaan yang kurang baik terhadap peralatan pembuat es batu.
Jika peralatan tersebut tidak dibersihkan secara teratur, bakteri dan kuman dapat berkembang biak di dalamnya dan kemudian menular ke es batu yang dihasilkan.
Ini bisa berarti bahwa walaupun air keran mungkin sudah relatif aman, tetapi es batu yang dihasilkan dari peralatan yang tidak bersih tetap membawa risiko kesehatan.
Untuk mengurangi risiko bahaya es batu dari air keran, ada beberapa langkah yang bisa diambil.
Misalnya dengan memastikan air yang digunakan untuk membuat batu es sudah dimasak lebih dahulu. Jika mungkin, pakai air kemasan yang sudah terjamin kebersihannya.
Penting untuk menjaga kebersihan peralatan pembuat es batu secara teratur. Bersihkan dan sanitasi peralatan dengan benar untuk mencegah perkembangan bakteri dan mikroorganisme berbahaya. (*)
Baca Juga: 4 Bahan Alami di Dapur Atasi Kulit Gatal, dari Es Batu Hingga Oatmeal