Find Us On Social Media :

Benarkah Anemia Bisa Membuat Emosi Tidak Stabil? Simak Penjelasannya

Benarkah anemia bisa membuat emosi tidak stabil?

Salah satu efek yang mungkin timbul adalah perubahan suasana hati yang dapat membuat seseorang lebih mudah marah, mudah tersinggung, atau merasa sedih.

Ini bisa disebabkan oleh kurangnya oksigen yang mencapai otak, yang dapat memengaruhi kerja sel-sel saraf dan neurotransmitter.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Emosi dalam Anemia

1. Kurangnya Oksigen: Kadar oksigen yang rendah dalam darah dapat membuat otak tidak berfungsi dengan baik.

Ini dapat memengaruhi suasana hati dan kemampuan untuk mengendalikan emosi.

2. Kelelahan: Anemia seringkali menyebabkan kelelahan yang ekstrem.

Kelelahan kronis dapat memperburuk perasaan dan emosi seseorang.

3. Stres: Menerima diagnosis anemia dan menghadapi gejalanya dapat menyebabkan stres tambahan, yang dapat memengaruhi emosi seseorang.

Pengobatan dan Manajemen Anemia

Untungnya, anemia dapat diobati dan dikelola. Pengobatan tergantung pada penyebab anemia dan tingkat keparahannya.

Beberapa metode umum yang digunakan untuk mengatasi anemia meliputi:

1. Suplemen Zat Besi: Jika anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi, dokter dapat meresepkan suplemen zat besi untuk meningkatkan kadar zat besi dalam darah.

2. Perubahan Diet: Diet yang kaya akan nutrisi seperti zat besi, vitamin B12, dan asam folat dapat membantu mengatasi anemia.

Baca Juga: Ampuh Cegah Stres dan Ketegangan, Ini Manfaat Mendengarkan Musik Metal untuk Kesehatan Mental