GridHEALTH.id - Inilah fakta sebenarnya dari mitos mata kedutan yang selama ini banyak dipercayai orang.
Mata berkedut biasa ditandai dengan sensasi berdenyut, terutama di area kelopak mata.
Saat ini terjadi, akan sulit bagi seseorang untuk mengontrol kondisi yang terjadi di kelopak matanya.
Di tengah masyarakat, mitos mata kedutan artinya dapat rezeki sudah tersebar luas dan dipercayai oleh banyak orang. Padahal, mitos kesehatan tersebut tidak benar dan kondisi ini bisa dijelaskan secara medis.
Kenapa Mata Berkedut?
Melansir Cedars Sinai, penyebab umum kelopak mata yang berdenyut adalah myokymia okular.
Myokymia okular dapat disebabkan oleh tubuh yang kelelahan, terlalu banyak kafein, atau sedang stres.
Sementara, jika kondisi tersebut bertahan lama, ini disebut blefarospasme esensial jinak.
Bila kondisi tersebut yang terjadi, maka kedua kelopak mata akan berkedut secara bersamaan.
Dalam kondisi tertentu, mata kedutan juga bisa menjadi tanda dari gangguan kesehatan yang mungkin sifatnya serius, di antaranya:
• Penyakit parkinson
• Kerusakan otak dari peradangan atau stroke, ini khususnya berlaku untuk thalamus, ganglia basal, atau batang otak
Baca Juga: Sederet Mitos dan Fakta Chia Seeds, Ketahui Sebelum Mengonsumsinya
• Reaksi terhadap obat kesehatan mental tertentu
• Sindrom meige, gangguan yang terjadi pada sistem saraf
• Skleriosis ganda
• Spasme hemifasial
• Bell palsy
Kapan Waktu Periksa ke Dokter?
Adanya risiko penyakit berbahaya yang ditandai oleh mata kedutan, maka kondisi ini tidak boleh disepelekan. Dikutip dari Mount Sinai, segera periksa ke dokter jika mengalami keluhan berikut ini:
1. Sensasi kelopak mata berdenyut tidak hilang lebih dari seminggu.
2. Kedutan yang terjadi membuat kelopak mata benar-benar menutup.
3. Kedutan terasa di bagian wajah yang lain.
4. Mata kemerahan, bengkak, atau keluar cairan dari mata.
5. Kelopak mata bagian atas jatuh. (*)
Baca Juga: Mitos atau Fakta, Meniup Makanan Panas Berbahaya Bagi Kesehatan?