GridHEALTH.id - Sering makan kelapa bisa menyebabkan cacing kremi, benarkah?
Pasti sudah tidak asing lagi dengan larangan untuk tidak makan kelapa karena bisa menyebabkan penyakit cacing kremi.
Informasi tersebut sudah tersebar lama sejak lama di masyarakat. Ada yang percaya, tapi ada juga yang tidak memercayainya.
Agar tidak keliru, yuk cari tahu apakah mitos makan kelapa memicu cacing kremi benar atau tidak.
Mitos vs Fakta
Infeksi cacing kremi adalah penyakit infeksi yang bisa dialami oleh anak-anak hingga orang dewasa.
Mitos makan kelapa menyebabkan penyakit ini tentu saja salah dan bahkan tidak ada hubungannya sama sekali.
Akan tetapi, mitos tersebut tercipta karena cacing yang menyebabkan masalah kesehatan ini berwarna putih dan ukurannya kecil, mirip dengan parutan kelapa.
Berbanding terbalik dengan mitosnya, kelapa justru dapat membantu mengatasi infkesi cacing kremi.
Untuk mendapatkan manfaatnya terbilang mudah, cukup mengonsumsi satu sendok teh minyak kelapa murni setiap pagi.
Cara lainnya yakni dengan menggosokkan minyak kelapa ke bagian yang terdampak.
Lantas, apa penyebap infeksi cacing kremi?
Baca Juga: Bahaya Makan Semangka Malam Hari Bikin Sulit Tidur, Mitos atau Fakta?
Penyebab Infeksi Cacing Kremi
Melansir Mayo Clinic, penyebab utama dari kondisi ini adalah ketidaksengajaan menelan atau menghirup telur cacing kremi.
Bentuknya yang sangat kecil, membuat telurnya bisa tidak disadari mencemari makanan, minuman, atau masuk ke sela-sela kuku jari.
Saat tertelan, telurnya akan pecah di saluran cerna dan berkembang menjadi cacing dewasa hanya dalam beberapa menit.
Perlu diketahui, telur cacing kremi bisa bertahan di permukaan sekitar dua hingga tiga minggu.
Karena risiko infeksi yang tidak mudah terdeteksi, pencegahan perlu dilakukan, di antaranya:
• Cacing kremi paling senang menetaskan telurnya pada malam hari, sehingga saat bangun tidur disarankan untuk membersihkan area bokong.
• Ganti pakaian dalam setiap hari untuk menghilangkan telur cacing kremi.
• Cucilah pakaian, selimut, hingga handuk menghunakan air panas karena ini akan membunuh telurnya.
• Hindari menggaruk area bokong. Selalu gunting kuku anak sehingga tidak ada cukup ruang untuk telur.
Pastikan juga anak tidak mengigit-gigit kukunya. Anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan terinfeksi.
• Cuci tangan hingga bersih setelah menggunakan toilet, mengganti diaper anak, atau sebelum makan. (*)
Baca Juga: Sederet Mitos dan Fakta Chia Seeds, Ketahui Sebelum Mengonsumsinya