Akan tetapi ia menambahkan, tidak ada alasan bagi masyarakat untuk panik karena orang yang sempat melakukan kontak dengan korban meninggal sedang menjalani perawatan.
Bukan Strain Virus Baru
Menteri Kesehatan India Mansukh Mandaviya mengatakan pada Selasa (12/9/2023), timnya sudah mengirim sejumlah ahli ke Kerala untuk memantau situasi di sana dan memberikan bantuan.
Veena George selaku Menteri Kesehatan negara bagian tersebut mengatakan, tes menunjukkan jenis virus Nipah tersebut sama dengan yang ditemukan di Bangladesh sebelumnya.
"Pergerakan masyarakat telah dibatasi di beberapa negara bagian untuk mengatasi krisis medis," jelasnya.
Dia juga mengatakan, tim dari Institut Virologi Nasional akan membuka laboratorium keliling di Kozhikode Medical College.
Dibukanya laboratorium tersebut, dilakukan dengan tujuan untuk menguji virus dan melakukan survei terhadap kelelawar.
Pemerintah negara bagian telah mendirikan ruang kendali untuk memantau situasi dan petugas kesehatan telah diinstruksikan untuk mengikuti protokol pengendalian infeksi.
Ini termasuk penyakit zoonosis yang artinya penularan virus Nipah dapat terjadi dari hewan ke manusia, lewat makanan yang terkontaminasi, atau antara manusia.
Kelelawar buah dari family Pteropodidae, merupakan hewan pembawa virus yang utama.WHO mengatakan, sampai sekarang belum ada obat khusus atau vaksin untuk infeksi virus Nipah ini.
Pengobatan suportif intensif dilakukan untuk mengobati gangguan pernapasan dan neurologis yang serius. (*)
Baca Juga: Bayi-bayi di Eropa Terinfeksi Virus E-11 Hingga Sebabkan Kegagalan Organ, Kenali Gejalanya