GridHEALTH.id - Sebuah metode diet one meal a day menjadi viral di media sosial beberapa waktu yang lalu.
Diet dengan nama lain OMAD ini, termasuk salah satu cara diet yang ekstrem.
Meski begitu, segelintir orang masih melakukannya dengan tujuan untuk menurunkan berat badan.
Diet One Meal a Day dan Cara Melakukannya
Sebenarnya metode ini hampir sama dengan intermittent fasting, di mana hanya bisa makan di waktu tertentu yang sudah ditentukan.
Hanya saja, jika pada metode intermittent fasting jendela makan yang dijadikan patokan adalah 8 jam makan dan 16 jam berpuasa, pengaturannya berbeda dengan OMAD.
Saat menerapkan metode ini, seseorang berpuasa selama 23 jam dan hanya ada waktu 1 jam untuk makan.
Melansir WebMD, itu merupakan cara untuk memanipulasi bagaimana tubuh menemukan dan menggunakan energi.
Ketika makan seperti biasa, energi diproduksi dari makanan yang dikonsumsi.
Saat mengonsumsi karbohidrat misalnya, tubuh akan memecahnya menjadi gula.
Bila ada lebih banyak gula di dalam darah daripada yang dibutuhkan, senyawa bernama insulin akan membawa kelebihannya ke dalam sel-sel lemak.
Sementara jika tidak makan dalam waktu yang lama, tubuh akan memproduksi lebih sedikit insulin.
Baca Juga: Menu Diet Ala Adele, Sukses Pangkas Berat Badan Lebih dari 40 Kilogram
Sel-sel di tubuh tetap membutuhkan energi untuk bahan bakar, jadi sel-sel lemak melepaskan energi untuk mengimbanginya.
Agar itu bisa terjadi, perlu tidak makan untuk waktu yang cukup lama, sehingga kadar insulin rendah.
Efeknya Terhadap Kesehatan
Mengutip Medical News Today, terdapat kelebihan lain dari metode diet ini selain menurunkan berat badan dengan cepat.
Karena waktu makannnya yang hanya sedikit, diet ini mudah diikuti dan tidak perlu repot menghitung kalori yang masuk ke tubuh.
Selain itu, dalam waktu satu jam tersebut, semua makanan dapat dikonsumsi karena tidak ada yang dibatasi.
Bagi kebanyakan orang pola makan ini tidak menyebabkan kondisi yang berbahaya, mungkin hanya akan terasa tidak nyaman karena lapar.
Jeda waktu yang lama untuk bisa makan juga mungkin akan membuat metode ini akan lebih sulit untuk dilakukan.
Tapi, bagi orang yang berisiko penderita penyakit kardiovaskular atau diabetes, perlu mendapatkan perhatian lebih.
Karena, makan hanya satu kali dalam sehari dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol.
Selain itu, telat makan juga dapat membuat gula darah melonjak atau malah saat berpuasa gula darah anjlok.
Ingat, efektivitas setiap metode diet dalam menurunkan berat badan berbeda-beda setiap orang. Jadi, lebih baik sebelum melakukan OMAD, konsultasikan dulu ke dokter. (*)
Baca Juga: Rahasia Diet Tya Ariestya, Berhasil Turunkan Berat Badan dan Tetap Makan Enak