Find Us On Social Media :

Benarkah Selingkuh adalah Penyakit Mental? Berikut Fakta dan Mitos yang Harus Diketahui

Benarkah selingkuh adalah penyakit mental?

GridHEALTH.id - Selingkuh, sebagai suatu perilaku yang melanggar norma dan nilai-nilai moral.

Sering kali memicu pertanyaan tentang apakah ini bisa dianggap sebagai penyakit mental.

Ketahui seputar apakah selingkuh dapat diklasifikasikan sebagai penyakit mental atau bukan.

Definisi Selingkuh dan Penyakit Mental

Selingkuh adalah tindakan tidak setia dalam hubungan percintaan atau pernikahan.

Di mana salah satu atau kedua pihak terlibat dalam hubungan intim dengan orang lain di luar pasangan mereka.

Sementara itu, penyakit mental adalah kondisi kesehatan mental yang mempengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang.

Fakta Tentang Selingkuh

Penelitian menunjukkan bahwa selingkuh sering kali disebabkan oleh berbagai faktor-faktor.

Seperti kekurangan komunikasi, ketidakpuasan emosional, atau kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan atau keintiman tambahan.

Namun, tidak ada konsensus ilmiah yang menyatakan bahwa selingkuh adalah bentuk penyakit mental yang dapat diklasifikasikan seperti gangguan kejiwaan lainnya.

Mitos Seputar Selingkuh Sebagai Penyakit Mental

1. Ketergantungan Selingkuh

Beberapa orang percaya bahwa seseorang dapat menjadi 'kecanduan' untuk selingkuh.

Namun, kecanduan terutama terkait dengan substansi atau perilaku tertentu, bukan dengan selingkuh.

Baca Juga: Apakah Hidup Sendiri Benar-benar Lebih Terhindar dari Depresi? Simak Penjelasannya

2. Penyakit Obsesif-Kompulsif

Ada anggapan bahwa selingkuh dapat dihubungkan dengan gangguan obsesif-kompulsif.

Namun, ini adalah perbandingan yang menyederhanakan dan tidak mempertimbangkan faktor-faktor kompleks di balik perilaku selingkuh.

3. Selingkuh Sebagai Gangguan Psikologis

Beberapa orang berpendapat bahwa selingkuh dapat dianggap sebagai bentuk gangguan psikologis.

Namun, para ahli belum mencapai kesepakatan ilmiah tentang hal ini.

Selingkuh dalam Konteks Kesehatan Mental

Meskipun selingkuh bukanlah penyakit mental dalam arti medis, dampaknya terhadap kesehatan mental individu dan hubungan dapat signifikan.

Orang yang terlibat dalam selingkuh mungkin mengalami stres, rasa bersalah, dan konflik internal yang dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis mereka.

Meskipun selingkuh bukan penyakit mental, penting untuk memahami kompleksitas dan implikasi dari perilaku ini.

Menyikapi selingkuh dengan pendekatan kesehatan mental dapat membantu individu untuk memahami dan mengatasi faktor-faktor yang mungkin mendorong perilaku tersebut.

Akhirnya, penting untuk mencari bantuan profesional jika seseorang mengalami kesulitan dalam mengelola emosi atau perilaku terkait selingkuh.

Terapis dan konselor dapat memberikan panduan yang bermanfaat dalam menghadapi konsekuensi dari perilaku selingkuh dan memperbaiki kesehatan mental secara keseluruhan.

Itulah penjelasan terkait benarkah selingkuh adalah penyakit mental.

Baca Juga: Bahaya Tidur Dekat HP Ternyata Sangat Mengerikan, Jangan Dilakukan Lagi Kalau Mau Tetap Sehat