Find Us On Social Media :

Mitos atau Fakta, Jengkol Bisa Meningkatkan Risiko Darah Tinggi?

Mitos vs fakta tentang jengkol meningkatkan risiko darah tinggi

GridHEALTH.id - Makanan khas Indonesia, jengkol, dikenal oleh banyak orang karena rasa uniknya dan juga karena reputasinya dalam meningkatkan risiko darah tinggi.

Namun, apakah makan jengkol benar-benar bisa menyebabkan tekanan darah tinggi?

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi fakta-fakta tentang makanan ini dan dampaknya pada tekanan darah.

Jengkol (Archidendron pauciflorum) adalah jenis pohon yang menghasilkan buah yang juga disebut jengkol. Buah jengkol memiliki tekstur seperti daging dan memiliki rasa yang khas.

Ini adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang populer dan sering diolah dalam berbagai hidangan.

Mitos atau Fakta: Jengkol dan Tekanan Darah Tinggi?

1. Mitos: Jengkol Secara Langsung Menyebabkan Tekanan Darah Tinggi

Mitos ini sering beredar, dan banyak orang percaya bahwa makan jengkol bisa langsung meningkatkan tekanan darah. Ini sebagian besar tidak benar.

Tidak ada bukti ilmiah yang kuat yang mengaitkan konsumsi jengkol dengan peningkatan tekanan darah secara langsung.

2. Fakta: Jengkol Mengandung Senyawa Amatirin

Jengkol mengandung senyawa yang disebut "amatirin" yang dapat menghasilkan efek samping seperti meningkatnya produksi gas dalam sistem pencernaan.

Namun, ini biasanya hanya berdampak pada orang yang memiliki sistem pencernaan yang sensitif atau tidak terbiasa dengan konsumsi jengkol.

Baca Juga: Baunya Bikin Banyak yang Ogah, Ternyata Ini Manfaat Makan Jengkol untuk Kesehatan Wanita