Find Us On Social Media :

Kisah Perempuan Asal Jawa Tengah Fobia Nasi, Ketahui Apa Saja Faktor Penyebab Fobia

Fobia disebabkan oleh banyak faktor, biologis hingga psikologis.

GridHEALTH.id - Nasi merupakan sumber karbohidrat yang menjadi makanan pokok yang dikonsumsi masyarakat Indonesia.

Tapi ternyata, tidak semua orang bisa makan nasi, lo. Sejumlah orang enggan memakannya, karena fobia.

Seperti cerita seorang netizen X atau Twitter, yang sempat viral sepekan yang lalu.

Kisah fobia nasi (ryziphobia) tersebut dibagikan melalui akun X atau Twitter @FOODFESS2, pada Sabtu (11/11/2023).

"fess mau cerita wkwk singkatnya aku punya phobia sama nasi putih, nah di rumah nasi merahnya abis cuma ada nasi putih terus mama aku ngakalin dikasih pewarna merah jadinya ya gini nasi pink," tulisnya.

Cerita fobia nasi ini pun mendapatkan beragam reaksi dari netizen yang lainnya. Ada yang keheranan, tapi ada juga yang membagikan pengalam serupa.

"KOK BISAAAA pobia nasi putih," kata seorang netizen.

"sama kek sodarakuu phobia nasi jadi dia gapernah makan nasi, karbonya diganti dari mie/roti jadinya wkwkwk," kata yang lainnya.

Mengutip Kompas (13/11/2023), diketahui netizen yang membagikan kisah fobia nasi tersebut bernama Kharel (22) asal Banjarnegara, Jawa Tengah.

Ia menceritakan kalau fobia yang dialaminya, terjadi pertama kali ketika dirinya menjalani opname di rumah sakit pada 2019.

"Ketika aku lagi tidur, aku mimpi. Di mimpi itu, aku sedang memakan nasi tapi ketika nasi itu masuk ke mulut di dalam berubah menjadi belatung," ujarnya.

Baca Juga: Kenali Jenis Fobia yang Biasa Dialami dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Mental

Sejak saat itu, Kharel menjadi enggan untuk makan nasi terutama nasi putih. 

Hingga akhirnya setelah mendapatkan dukungan dari orang terdekat, Kharel mulai berani makan nasi, meksipun nasinya harus berwarna.

"Aku fobia dengan nasi putih itu sudah hampir 5 tahun dihitung dari 2019 bulan Maret," jelasnya.

Apa itu Fobia dan Faktor Penyebabnya

Psikolog Klinis Ellyana Dwi Farisandy, M.Psi., menjelaskan fobia merupakan perasaan cemas berlebihan yang terjadi pada seseorang terhadap situasi atau objek tertentu.

"Rasa cemas berbeda dengan takut. Cemas terjadi terkait kemungkinan bahaya di masa depan yang belum tentu terjadi, sedangkan takut adalah reaksi ketika baha sedang benar-benar terjadi," katanya kepada GridHEALTH, Jumat (17/11/2023).

Jenis fobia yang kerap dialami oleh seseorang di antaranya: fobia terhadap binatang (kucing, laba-laba, atau burung) dan fobia lingkungan (cemas terhadap ketinggian, air, badan, dan sebagainya).

Selain itu ada juga fobia terhadap darah, fobia yang berkaitan dengan situasi sosial, dan fobia tipe lainnya termasuk yang dialami oleh Kharel.

Secara umum, menurutnya penyebab fobia dipengaruhi berbagai faktor yang meliputi biologis, psikologis, dan sosial.

Salah satunya faktor temprament misalnya neuroticism atau behavioral inhibition. Neuroticism merupakan dimensi kepribadian yang dicirikan oleh kecemasan, ketegangan, dan ketidakstabilan emosi saat mengalami pengalaman negatif.

"Behavioral inhibition adalah tipe tempramen di mana individu mengalami reaksi ketakutan pun menahan diri ketika dihadapkan dengan hal yang baru, baik orang maupun situasi," jelasnya.

Perasaan cemas dan khawatir ini juga bisa bersifat genetik, "ditularkan" dari satu orang ke orang yang lain melalui observasi, hingga pengaruh sikap orangtua. (*)

Baca Juga: Selalu Takut Terkena Penyakit Jantung dan Serangan Tiba-tiba? Ini Gejala Kardio Fobia, Ketahui Cara Pengobatannya