GridHEALTH.id – Pandemi COVID-19 telah menunjukkan pentingnya mengidentifikasi dan mengelola faktor risiko yang terkait dengan penyakit parah.
Pasien dengan riwayat merokok atau kondisi pernapasan pradisposisi, seperti Penyakit Paru Obstruktif Kronis (COPD) dan Penyakit Paru Interstisial (ILD), menghadapi risiko yang meningkat untuk membuat COVID-19 menjadi makin parah.
Dalam konteks ini, menggunakan pendekatan uji dan terapi dini menjadi sangat penting untuk mengurangi kemungkinan penyakit menjadi makin parah pada individu berisiko tinggi.
Dr. Yang Kuang-Yao, dari Institute of Emergency and Critical Care Medicine, School of Medicine, National Yang Ming Chiao Tung University, Taipei, Taiwan dalam materinya berjudul “The Future of COVID-19 Management: A Spotlight on Respirology” dalam acara APSR 2023 di Suntec Convention Singapura memberi penekanan khusus pada pengobatan yang aman dan cepat.
Salah satu agen antiviral yang menjanjikan dalam hal ini adalah nirmatrelvir/ritonavir, yang dirancang khusus untuk menghambat replikasi virus dengan menghambat protease utama SARS-CoV-2.
Mekanisme ini menjadikannya krusial dalam mencegah eskalasi keparahan COVID-19 pada individu yang rentan.
Nirmatrelvir/ritonavir diindikasikan untuk pengobatan COVID-19 pada orang dewasa usia lanjut yang tidak memerlukan oksigen tambahan namun berisiko tinggi Covid-19 yang dideritanya menjadi penyakit parah.
Meskipun penanganan pasien COVID-19 berisiko tinggi masih menghadapi banyak tantangan tapi penting untuk dicatat bahwa tantangan ini dapat diatasi.
Ada banyak dukungan dan penelitian tersedia untuk menangangi masalah yang terkait dengan memastikan keamanan dan efektivitas pengobatan.
Studi klinis, baik uji acak terkendali maupun penelitian di dunia nyata, telah menunjukkan hasil yang menjanjikan mengenai efikasi nirmatrelvir/ritonavir.
Pasien yang menerima nirmatrelvir/ritonavir telah menunjukkan penurunan signifikan dalam tingkat rawat inap dan kematian.
Baca Juga: Melawan Penyakit Pernapasan dan Covid-19 Melalui Pengobatan Antivirus Oral
Dalam perang melawan COVID-19 parah, khususnya pada pasien berisiko tinggi dengan riwayat merokok atau kondisi pernapasan, penggunaan dini nirmatrelvir/itonavir muncul sebagai strategi yang menjanjikan.
Menurut Dr. Yan, dengan menghambat replikasi virus dan mematuhi pedoman yang telah ditetapkan, obat antiviral ini telah menunjukkan potensinya untuk mengurangi tingkat keparahan penyakit.
Komitmen terhadap penelitian dan penerapan klinis akan lebih mempercepat penggunaan nirmatrelvir/ritonavir yang diproduksi oleh Pfizer dalam penanganan COVID-19.
Asian Pacific Society of Respirology (APSR 2023) diselenggarakan pada tanggal 16 hingga 19 November 2023 di Suntec Singapore Convention and Exhibition Centre, Singapura.Tema APSR tahun ini adalah “Current Practice Future Care” (Praktik Saat Ini, Perawatan Masa Depan), yang memberikan kesempatan berharga bagi dokter, peneliti, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya untuk bertemu secara langsung dan mengikuti perkembangan terbaru.
Laporan jurnalis GridHEALTH, David Togatorop, dari Asian Pacific Society of Respirology (APSR 2023) di Singapura 16-18 November 2023.
Baca Juga: APSR 2023 Membawa Pemikiran Baru tentang Penyakit Pernapasan Setelah Covid-19