"(Pertama) PMT penyuluhan yang setiap bulan diberi saat penimbangan dan pengukuran tinggi badan di Posyandu," katanya kepada GridHEALTH melalui pesan singkat, Senin (20/11/2023).
"(Kedua) PMT cegah stunting, harus sesuai dengan Junkis (Petunjuk Teknis) Kemenkes 2023," tambahnya.
Sesuai dengan prinsip pemberian makanan tambahan pada balita, makanan yang diberikan berupa pelengkap siap santap atau kudapan.
Kedua jenis makanan tersebut, fokusnya ada pada protein hewani. Di mana diharapkan lauk yang diberikan bersumber dari 2 macam sumber protein yang berbeda.
Contoh menu PMT yang sesuai dengan kebutuhan gizi anak usia 6-8 salah satunya adalah bubur kentang daging dan melon yang mengandung 84 kkal, 3,5 gram protein, dan 3,8 gram lemak.
Sedangkan untuk bayi di bawah dua tahun (baduta) usia 12-23 bulan, menu PMT yang bisa diberikan berupa nasi sup bola tahu ayam.
Di mana menu tersebut mempunyai dua jenis protein hewani yakni daging ayam cincang dan telur.
Sementara yang lainnya merupakan sumber serat, karbohidrat, dan protein nabati.
Agar pemberian PMT ini berjalan optimal dan dapat mengedukasi masyarakat, sehingga stunting bisa dicegah, kader posyandu diharapkan dapat mempraktikan kompetensi yang sudah diajarkan.
"Wah ya kan kader sudah dibekali (idealnya) 25 kompetensi, ya mesti dipraktikan dong," katanya.
Salah satu yang bisa dilakukan ketika pemberian makanan tambahan disertai dengan edukasi kepada masyarakat, berupa demo masak, penyuluhan, ataupun konseling. (*)
Baca Juga: 4 Daftar Makanan Rumahan Murah Meriah yang Ampuh Mencegah Stunting pada Anak