GridHEALTH.id - Inilah jarak melahirkan optimal yang dapat membantu anak terhindar dari stunting.
Stunting seperti yang sudah diketahui adalah sebuah gangguan pada tumbuh kembang seorang anak.
Kondisi ini disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah jarak kehamilan atau selisih umur antar satu kelahiran dengan kelahiran berikutnya.
Apabila jarak kehamilan terlalu dekat, maka ibu maupun bayinya berisiko mengalami kekurangan gizi dan pada akhirnya memicu stunting.
Kehamilan dan menyusui yang terjadi bersamaan, dapat menghabiskan simpanan nutrisi, terutama folat. Hal ini bila dibiarkan akan memengaruhi kesehatan diri sendiri dan bayi.
"Kalau ibu-ibu itu terlalu sering hamil, tidak pakai kontrasepsi maka stuntingnya tinggi," kata Kepala BKKBN Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K), dikutip dari laman BKKBN.
"Ibu dan bayi akan mengalami undernutrition, sehingga bayi dalam kandungan bisa stunting," sambungnya.
Selain stunting, sejumlah riset menemukan melahirkan dalam waktu yang berdekatan juga berisiko menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Misalnya kelahiran bayi prematur, berat badan lahir rendah (BBLR), kelainan bawaan, hingga anemia pada ibu.
Lantaran hal itulah, mengatur jarak melahirkan sangat dianjurkan untuk menciptakan keluarga yang sehat.
Lantas, berapa jarak melahirkan yang terbilang optimal?
Baca Juga: Begini Pola Asuh yang Dapat Menyebabkan Stunting, Ternyata Bisa Jadi Pemicu Utama
Source | : | Mayo Clinic,BKKBN |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar