Namun bagi yang sudah di stadium akhir, biasanya sel kanker sudah menyebar dan pengobatan menjadi lebih sulit dilakukan.
"Rumah paliatif ini menjadi harapan bagi anak-anak dan keluarga pejuang kanker khususnya mereka yang ada di stadium lanjut," kata Wakil Ketua YKAI Yoldi Tuju.
"Mereka yang tidak mendapatkan pengobatan yang maksimal di rumah sakit karena memang untuk anak-anak di stadium akhir, mereka tidak hanya membutuhkan pengobatan secara medis saja, tapi juga pendampingan," sambungnya.
Rumah perawatan paliatif memiliki fasilitas perawatan dan infrastruktur yang diperlukan sebagai akomodasi tempat tinggal sementara selama menjalani perawatan.
Dari catatan yang ada, dari 8 rumah sakit yang berlokasi di Jakarta, Lampung, Surakarta, Yogyakarta, Palembang, dan beberapa daerah rural, dilaporkan total 7.000 kasus kanker anak berada dalam perawatan komunitas YKAI.
Untuk mendukung hadirnya rumah perawatan paliatif di Indonesia bagi pasien kanker anak, YKAI menggelar gala konser.
Konser amal ini bertajuk 'Symphony for Life' yang akan dipentaskan di Aula Simfoni Jakarta pada 26 November 2023.
Ini merupakan acara perdana dari program YKAI yakni 'Humanity in Harmony'.
Itu merupakan proyek jangka panjang yang terdiri dari program amal dengan tujuan mencipatakan awareness serta menjangkau tindakan kolaboratif dalam komunitas donatur dan pemerhati kanker.
"Rumah paliatif ini tidak akan bisa berjalan, tidak akan bisa terwujud tanpa dukungan tanpa support dari kita semua," pungkas Yoldi. (*)
Baca Juga: Penyebab Kematian Kedua, Kenali 5 Pemicu Kanker dari Gaya Hidup Hingga Infeksi Virus