GridHEALTH.id - Kasus wabah kutu busuk dilaporkan terjadi di beberapa negara pada tahun ini.
Pada September hingga awal Oktober, serangan kutu busuk dilaporkan terjadi di Paris, Prancis. Kemudian hal serupa dikabarkan terjadi di London, Inggris.
Selanjutnya, seorang mahasiswa di Korea Selatan mengatakan dirinya digigit kutu busuk saat berada di asrama dan kejadian yang sama juga dialami oleh masyarakat yang lain.
Selain Korea Selatan, negara di kawasan Asia lainnya yang juga mengalami kejadian ini adalah Hong Kong.
Baru-baru ini, serangga parasit tersebut dikabarkan menyerang sejumlah warga Singapura dan menyebabkan populasi kasusnya meningkat.
Kenapa Serangan Kutu Busuk Terjadi di Banyak Negara?
Kutu busuk atau Cimex Lectularius merupakan serangga yang menghisap darah dari hewan dan juga manusia.
Mengutip WebMD, serangga ini terbilang cukup kecil.
Untuk ukuran dewasa saja hanya sekitar 5-7 milimeter dengan bentuk oval serta pipih.
Ukuran tubuhnya mirip dengan biji buah apel, dengan warna cokelat kemerahan dan tidak mempunyai sayap.
Pakar ahli kesehatan dan epidemiologi Dicky Budiman menjelaskan, ada beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya serangan kutu busuk di Eropa hingga Asia dan heboh seperti sekarang.
Faktor pertama menurutnya adalah kebiasaan dari masyarakat di negara-negara maju, khsususnya Eropa.
Baca Juga: Kasus Kutu Busuk Muncul di Korea Selatan, Bikin Warga Takut Duduk di Transportasi Umum