Find Us On Social Media :

Nyamuk Wolbachia di Yogyakarta Diklaim Sukses, Catat Kota-kota Lainnya Untuk Penyebaran Nyamuk

Setelah Yogyakarta, menyusul kota-kota lain untuk penyebaran nyamuk wolbachia.

GridHEALTH.id - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa kasus demam berdarah di Indonesia terus meningkat selama setengah abad terakhir.

Pemerintah telah melakukan berbagai intervensi dan program untuk mengatasi masalah tersebut.

Menkes Budi menyatakan bahwa penerapan teknologi nyamuk dengan bakteri wolbachia telah berhasil mengurangi tingkat kejadian demam berdarah di Yogyakarta.

Wolbachia adalah bakteri alami yang ditemukan di dalam tubuh beberapa serangga seperti lalat buah, kupu-kupu, dan ngengat.

Wolbachia tidak dapat bertahan di luar sel serangga karena tidak memiliki mekanisme untuk mereplikasi dirinya sendiri tanpa bantuan serangga sebagai inang.

Selain itu, wolbachia tidak dapat bermigrasi ke serangga lain atau manusia, dan penting untuk dicatat bahwa wolbachia bukan merupakan hasil rekayasa genetika oleh para ilmuwan.

Wolbachia yang ditemukan pada nyamuk merupakan hasil alamiah dan bukan rekayasa buatan.

Wolbachia, yang menghambat perkembangan virus dengue di tubuh nyamuk Aedes aegypti, telah terbukti efektif dalam mengurangi kasus demam berdarah.

Bakteri wolbachia menghasilkan penurunan kasus dengue dengan menghambat perkembangan virus dengue di dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti.

Penelitian teknologi nyamuk ber-wolbachia ini telah dilakukan selama beberapa waktu.

Hasil studi Aplikasi Wolbachia untuk Eliminasi Dengue (AWED) tahun 2017-2020 menunjukkan penurunan kasus dengue hingga 77% setelah nyamuk ber-wolbachia dilepaskan.

Baca Juga: Apa Itu Nyamuk Wolbachia? Disebar Kemenkes untuk Menangkal DBD