GridHEALTH.id - Dengue atau demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti.
Penyakit ini menjadi masalah yang serius, terutama di negara-negara beriklim tropis seperti Indonesia.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, mengungkapkan di Indonesia kasus DBD terjadi sepanjang tahun.
Dilaporkan bahwa hingga saat ini jumlah kasusnya meningkat 30 kali lipat dibandingkan saat pertama terdeteksi 50 tahun yang lalu.
"Pada tahun 2012 kita punya kasus 25 per 100 ribu penduduk. Pada tahun 2022, kita punya kasus (dengue) 52 kasus per 100 ribu penduduk. Jadi, dengue masih jadi masalah yang serius di tempat kita," kata Dante dalam peluncuran KOBAR 'Koalisi Bersama' Lawan Dengue di Gedung DPR/MPR RI pada Jumat (8/9/2023).
Lebih lanjut ia menjelaskan, kenaikan tidak hanya terjadi pada kasus kesakitan saja, tapi juga pada case fatilty rate atau kematian akibat dengue.
Tercatat, pada 2018 case fatality rate sekitar 0,71% dan meningkat menjadi 0,86% pada 2022.
Menurutnya, program pencegahan dan penanggulangan untuk penyakit ini sangatlah penting. Mengingat, dengue tidak ada obat khusus.
"Yang bisa kita cegah adalah melakukan pengobatan suportif supaya pasiennya tidak mengalami kejadian yang lebih parah," ujarnya.
Terlebih lagi, angka kejadian atau prevalensi dan kasus kematian yang mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Padahal, pemerintah Indonesia mempunyai target nol kematian akibat dengue pada 2030 mendatang.
Baca Juga: Awas Gigitan Nyamuk DBD Mengganas saat Suhu Panas, Ini Cara Menghindarinya
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar