Find Us On Social Media :

Masyarakat Diminta Waspada Covid-19 di Singapura Melonjak Dua Kali Lipat, Apa Penyebabnya?

Kasus Covid-19 di Singapura melonjak, tapi tidak sebakan peningkatan perawatan.

GridHEALTH.id - Covid-19 memang tidak benar-benar hilang dan masih bisa menginfeksi siapa saja.

Baru-baru ini, Singapura melaporkan lonjakan kasus Covid-19 hingga dua kali lipat dan meningkatnya penyakit pernapasan.

Pada minggu terakhir November, kasus Covid-19 yang tercatat mencapai 22.094 orang dari 10.726 pada minggu sebelumnya.

Kendati demikian, Kementerian Kesehatan (MOH) setempat mengatakan rata-rata kasus harian rawat inap dan perawatan intensif di ICU tetap stabil.

Akan tetapi, karena adanya lonjakan kasus ini, masyarakat diminta untuk lebih waspada.

Penyebab Lonjakan Covid-19 di Singapura

Menteri Kesehatan Singapura mengatakan, peningkatan kasus infeksi mungkin disebabkan oleh banyak faktor.

Misalnya pengaruh tingginya kunjungan wisatawan ke negara tersebut dan sudah menurunnya imunitas masyarakat.

Lonjakan kasus di Negeri Singa ini, tidak berhubungan dengan adanya varian baru Covid-19.

Pasalnya, hingga saat ini yang tercatat kasus masih didominiasi oleh varian EG.5 dan sub-garis keturunannya HK.3.

Jumlah pasien yang terinfeksi oleh varian Covid-19 tersebut mencakup lebih dari 70 persen.

"Saat ini, tidak ada indikasi bahwa subvarian utama lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar," jelasnya dikutip dari Channel News Asia (CNA).

Baca Juga: Pentingnya Pengobatan Responsif Covid-19 Pada Individu Lanjut Usia di Era Endemi

Selain lebih waspada, menkes Singapura mengimbau masyarakat untuk selalu mengikuti perkembangan vaksinasi Covid-19.

"Dosis tambahan sekitar satu tahun setelah dosis vaksin terakhir direkomendasikan untuk mereka yang berusia 60 tahun ke atas, orang-orang yang rentan secara medis, dan penghuni fasilitas perawatan lansia," jelasnya.

Ia menambahkan, orang-orang yang dosis terakhir vaksin Covid-19 mendapatkannya enam bulan lalu, juga diminta untuk segera booster.

Booster paling utama dianjurkan bagi para tenaga kesehatan (nakes) dan pengasuh individu yang rentan.

Vaksinasi bisa dilakukan secara gratis di pusat pengujian dan vaksinasi bersama.

Masyarakat juga harus menjaga kebersihan pribadi dan mengambil tindakan pencegahan saat bepergian.

Menkes setempat menambahkan, bagi orang-orang yang merasa tidak enak badan, harus menggunakan masker dan meminimalkan interaksi kerja dan sosial.

Kementerian menambahkan, pihaknya terus memantau situasi global dan lokal dengan cermat.

"Kemenkes terus memantau situasi global dan lokal dengan cermat. Dengan dimulainya musim puncak perjalanan ke luar negeri, Kementerian Kesehatan ingin mengingatkan semua wisatawan untuk waspada dan menerapkan tindakan pencegahan perjalanan yang relevan," pungkasnya.

Pencegahan berupa vaksinasi penerapan gaya hidup sehat, tidak hanya ditujukan untuk mengurangi risiko Covid-19.

Tapi juga mencegah gangguan pernapasan lainnya, karena seperti yang diketahui, sejumlah negara melaporkan adanya peningkatan gangguan pernapasan, yaitu pneumonia. (*)

Baca Juga: Melawan Penyakit Pernapasan dan Covid-19 Melalui Pengobatan Antivirus Oral