Pengobatan dapat melibatkan obat-obatan atau prosedur bedah tergantung pada tingkat keparahan kondisi ini.
3. Kandung kemih hiperaktif
Kandung kemih hiperaktif terjadi ketika otot-otot di sekitar kandung kemih berkontraksi dengan cepat, menyebabkan dorongan untuk buang air kecil yang lebih sering.
Terapi perilaku, obat-obatan, dan fisioterapi panggul dapat membantu mengelola kondisi ini.
4. Diabetes
Pria dengan diabetes dapat mengalami sering buang air kecil sebagai salah satu gejala.
Diabetes dapat memengaruhi fungsi saraf dan menyebabkan peningkatan produksi urine.
Pengelolaan gula darah dengan baik melalui diet dan obat-obatan dapat membantu mengurangi gejala ini.
5. Konsumsi minuman berkafein atau beralkohol
Minuman berkafein dan beralkohol dapat memiliki efek diuretik, meningkatkan produksi urine dan menyebabkan seringnya buang air kecil.
Mengurangi konsumsi kopi, teh, dan alkohol dapat membantu mengendalikan gejala ini.
6. Kebiasaan minum banyak cairan malam hari
Minum banyak cairan terutama menjelang tidur dapat menyebabkan kebiasaan sering buang air kecil pada malam hari.
Disarankan untuk membatasi konsumsi cairan menjelang tidur untuk mengurangi kebutuhan buang air kecil di malam hari.
7. Nefropati diabetik
Nefropati diabetik, komplikasi dari diabetes yang memengaruhi ginjal, dapat menyebabkan peningkatan produksi urine dan sering buang air kecil.
Baca Juga: 5 Titik Pijat Efektif Lancarkan Buang Air Kecil yang Menyakitkan Gara-gara ISK