GridHEALTH.id - Diabetes mellitus adalah kondisi yang terkait dengan tingginya kadar gula darah dalam tubuh. Meskipun hubungan antara konsumsi gula dan diabetes telah menjadi fokus utama, ada faktor-faktor lain yang dapat memicu atau memengaruhi perkembangan diabetes.
Artikel ini akan menjelaskan beberapa pemicu diabetes selain gula yang perlu diperhatikan.
1. Genetika dan Riwayat Keluarga:
Faktor genetika dapat memainkan peran penting dalam risiko seseorang terkena diabetes. Jika ada riwayat diabetes dalam keluarga, risiko seseorang dapat meningkat.
2. Kegemukan dan Lemak Abdominal:
Kegemukan, khususnya penumpukan lemak di sekitar perut, dapat meningkatkan resistensi insulin dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
3. Kurangnya Aktivitas Fisik:
Gaya hidup kurang aktif atau kekurangan aktivitas fisik dapat menyebabkan peningkatan berat badan, resistensi insulin, dan risiko diabetes.
4. Stres dan Ketegangan Emosional:
Stres kronis dapat memicu pelepasan hormon stres, seperti kortisol, yang dapat berkontribusi pada resistensi insulin dan peningkatan gula darah.
5. Kurangnya Tidur dan Gangguan Tidur:
Baca Juga: Kaya Akan Nutrisi, Ini 4 Manfaat Kembang Kol untuk Kesehatan Penyandang Diabetes
Kurangnya tidur dan gangguan tidur dapat mengganggu regulasi gula darah dan meningkatkan risiko diabetes.
6. Merokok dan Konsumsi Alkohol Berlebihan:
Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
7. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi):
Hipertensi dapat berkontribusi pada resistensi insulin dan dapat menjadi pemicu diabetes.
8. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS):
PCOS pada wanita dapat meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes.
9. Polimorfisme Genetik:
Variasi genetik tertentu juga dapat memengaruhi risiko diabetes pada individu.
10. Kurangnya Serat dalam Diet:
Diet rendah serat dapat memengaruhi regulasi gula darah. Serat membantu memperlambat penyerapan gula dan mempertahankan kadar gula darah yang sehat.
Baca Juga: 4 Bahaya Diabetes Sejak Anak-anak, Berisiko Timbulkan Masalah Kesehatan Jangka Panjang