Find Us On Social Media :

Penyakit Jantung Penyebab Tertinggi Meninggalnya KPPS, Waspadai Pencetusnya

Penyakit jantung disebabkan oleh banyak faktor.

GridHEALTH.id - Kabar gugurnya sejumlah petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) belakangan santer diberitakan.

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengatakan, pada masa PEMILU 2024 ini sudah ada sekitar 71 petugas yang meninggal dunia.

"Berdasarkan monitoring kami, terhadap status atau situasi teman-teman kami, sahabat-sahabat kami, para penyelenggara pemilu badan ad hoc terutama pada peak season yang bebannya berat pada tanggal 14 Februari sampai 18 Februari 2024 jam 23:59. Dalam catatan kami yang meninggal ada 71 orang," kata Hasyim dikutip dari Kompas, Senin (19/2/2024).

Sementara itu, data terakhir Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Sabtu (17/2/2024), mencatat ada 57 petugas KPPS yang meninggal dunia.

Penyebab kematian yang paling umum adalah penyakit jantung. Dilaporkan ada sekitar 13 orang yang menjadi korban.

Penyakit Jantung dan Penyebabnya

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Rissa Ummy, Sp.JP, FHA, menjelaskan penyakit jantung ada banyak jenisnya.

Di Indonesia terutama Jakarta, jenis penyakit jantung yang paling banyak terjadi karena penyumbatan pembuluh darah atau penyakit jantung koroner.

"Kalau kita pernah mendengar berita orang kena serangan jantung atau dipasang ring, itu sakitnya penyumbatan pembuluh darah jantung koroner (PJK)," kata dokter Rissa kepada GridHEALTH, Rabu (21/2/2024).

Penyakit ini disebabkan oleh berbagai faktor, ada yang bisa diubah dan tidak. Contoh faktor yang tidak bisa diubah salah satunya adalah usia.

Orang-orang berusia 40-75 tahun, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami sakit jantung.

Faktor risiko penyakit jantung lainnya yang tidak bisa diubah adalah jenis kelamin. Laki-laki mempunyai proporsisi terkena penyakit ini, lebih banyak dibanding perempuan.

Baca Juga: Kemenkes Catat 57 Petugas KPPS Meninggal Dunia, Paling Banyak Akibat Penyakit Jantung

Sementara faktor risiko yang dapat diubah, di antaranya adalah hipertensi dan diabetes melitus (DM).

"Kalau punya hipertensi, kita harus kontrol tekanan darah supaya tidak tinggi. Kondisi diabetes, kadar gula yang tinggi bisa menyebabkan rusaknya pembuluh darah jantung, sehingga gampang terjadi sumbatan," jelasnya.

Selain itu ada juga risiko kegemukan dan tidak aktif berolahraga, memperbesar potensi timbulnya penyumbatan di pembuluh darah jantung.

Sumbatan timbul akibat dari penumpukan plak, yang komposisi utamanya salah satunya adalah kolesterol jahat (LDL).

"Kolesterol LDL berperan penting dalam timbulnya sumbatan di pembuluh darah jantung. Selain LDL, komposisi lainnya adalah faktor-faktor peradangan," jelasnya.

Lebih lanjut, dokter yang berpraktik di RS Jantung Jakarta mengatakan, mungkin saja petugas KPPS yang meninggal sebenarnya ada sumbatan pada pembuluh darah, tetapi belum terdeteksi.

"Karena mendeteksi penyumbatan ini, banyak modalitas yang harus dilakukan. Contohnya rekam jantung atau EKG, bisa dilakukan USG jantung juga," katanya.

"Cuma sayangnya pada beberapa orang karena tidak ada keluhan dan merasa tidak ada risiko sakit jantung, belum melakukan medical check up untuk jantungnya. Sehingga enggak ketahuan, tahu-tahu lagi kerja jadinya sakit," sambungnya.

Mengutip Kompas (19/2/2024), Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, meninggalnya petugas KPPS akibat penyakit jantung salah satunya terkait dengan beban pekerjaan yang cukup berat.

Dokter Rissa menjelaskan, beban kerja yang terlalu berat dan tidak dibarengi dengan waktu istirahat yang cukup, menjadi salah satu faktor pencetus penyakit jantung.

"Karena pada kondisi stres berkepanjangan, apalagi kondisi stresnya tinggi, dan tidak diimbangi istirahat yang cukup, akan membuat tubuh mengeluarkan hormon stres yang terlalu berlebihan," ujarnya.

Ia melanjutkan, "Hormon stres ini, dampaknya di pembuluh darah jantung bisa mengakibatkan rusaknya dinding pembuluh darah."

Kondisi ini mempermudah kolesterol terperangkap. Stres tinggi berkepanjangan, ditambah pola makan tidak sehat, kolesterol menumpuk, dan membuat plak yang menyebabkan sumbatan aliran darah. (*)

Baca Juga: Menjaga Kesehatan dengan Menu Diet untuk Kolesterol Tinggi, Ada Sayuran Hijau Hingga Buah-buahan