Find Us On Social Media :

Obesitas Jadi Salah Satu Faktornya, Ini 5 Penyebab Asam Urat Tinggi pada Anak dan Remaja

Penyebab asam urat tinggi pada anak dan remaja serta cara mengatasinya

GridHEALTH.idAsam urat tinggi biasanya dianggap sebagai masalah kesehatan yang terkait dengan orang dewasa. Tetapi pada kenyataannya, asam urat juga dapat terjadi pada anak-anak dan remaja.

Ya, asam urat tinggi pada usia muda bisa menjadi tanda peringatan akan masalah kesehatan yang lebih serius di kemudian hari jika tidak ditangani dengan baik.

Tapi, apa sebenarnya penyebab asam urat tinggi pada anak dan remaja? Berikut ini penjelasan selengkapnya.

Penyebab asam urat tinggi pada anak dan remaja

Melansir dari berbagai sumber, inilah beberapa penyebab asam urat tinggi pada anak dan remaja serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasinya.

1. Pola makan yang tidak sehat

Pola makan yang kaya akan makanan tinggi purin seperti daging merah, makanan laut, makanan cepat saji, dan minuman manis dapat menyebabkan peningkatan produksi asam urat dalam tubuh.

Anak-anak dan remaja yang makan makanan ini secara berlebihan tanpa disertai dengan konsumsi yang cukup air atau memiliki gaya hidup yang kurang aktif berisiko mengalami asam urat tinggi.

2. Faktor genetik

Ketika salah satu atau kedua orang tua memiliki riwayat asam urat tinggi, risiko anak atau remaja untuk mengalami kondisi ini juga meningkat.

Faktor genetik memainkan peran penting dalam bagaimana tubuh memproses dan membuang asam urat, dan kondisi ini dapat diwariskan dari generasi ke generasi.

3. Kegemukan atau obesitas

Anak-anak dan remaja yang mengalami kegemukan atau obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan asam urat tinggi.

Kondisi ini dapat terjadi karena obesitas menyebabkan peningkatan produksi asam urat dan juga mengurangi kemampuan ginjal untuk membuangnya dengan efisien.

4. Penyakit atau kondisi medis

Beberapa kondisi medis tertentu seperti sindrom metabolik, diabetes tipe 2, hipertensi, dan penyakit ginjal dapat meningkatkan risiko asam urat tinggi pada anak dan remaja.

Baca Juga: 4 Cara Mengolah Daun Meniran untuk Obat Asam Urat, Bisa Dibuat Teh

Gangguan metabolisme dan gangguan fungsi organ tertentu dapat menyebabkan penumpukan asam urat dalam tubuh.

5. Efek samping dari obat-obatan

Penggunaan obat-obatan tertentu seperti diuretik, obat-obatan antihipertensi, dan obat-obatan imunosupresan juga dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat pada anak-anak dan remaja.

Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau profesional medis sebelum memberikan obat kepada anak-anak.

Cara mengatasi asam urat tinggi pada anak dan remaja

1. Pola makan sehat

Mendorong pola makan yang seimbang dengan konsumsi makanan rendah purin, buah-buahan, sayuran, dan air yang cukup dapat membantu mengontrol kadar asam urat.

2. Pengaturan berat badan

Membantu anak-anak atau remaja untuk menjaga berat badan yang sehat melalui diet seimbang dan olahraga teratur dapat membantu mengurangi risiko asam urat tinggi.

3. Minum air yang cukup

Mendorong konsumsi air yang cukup dapat membantu tubuh mengeluarkan asam urat lebih efisien melalui urin.

4. Menghindari makanan dan minuman tinggi purin

Mengurangi atau menghindari makanan dan minuman tinggi purin seperti daging merah, alkohol, dan minuman manis dapat membantu mengurangi produksi asam urat dalam tubuh.

5. Pantau kesehatan secara teratur

Rutin memeriksakan kesehatan anak-anak dan remaja kepada dokter dapat membantu mendeteksi dan mengatasi masalah kesehatan, termasuk asam urat tinggi, lebih awal.

Asam urat tinggi pada anak dan remaja mungkin terjadi karena berbagai faktor, termasuk pola makan yang tidak sehat, faktor genetik, kegemukan, kondisi medis, dan penggunaan obat-obatan tertentu.

Penting untuk mengidentifikasi penyebabnya dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi masalah ini.

Dengan mengadopsi gaya hidup yang sehat dan berkonsultasi dengan dokter secara teratur, asam urat tinggi pada anak dan remaja dapat dikontrol dengan efektif. (*)

Baca Juga: Awas, Asam Urat pada Ibu Hamil Berisiko Timbulkan 4 Komplikasi Ini