Beberapa di antaranya adalah tumor otak, pendarahan otak akibat trauma atau stroke, hidrosefalus, sumbatan pembuluh darah ke otak, dan gangguan hipertensi intrakranial idiopatik.
"Tapi kebetulan salah satu penyebab tersering yang didapati di praktik dokter mata adalah hipertensi intrakarnial idiopatik, yang umumnya terjadi pada wanita, usia 20-44 tahun, dengan riwayat obesitas," jelasnya.
Mengutip Cleveland Clinic, hipertensi intrakranial idiopatik (IIH) adalah peningkatan tekanan di tengkorak. Sehingga terjadi penumpukan cairan serebrospinal (CSF) di sekitar otak.
Gejala yang Harus Diwaspadai
Dokter Novia menjelaskan, ada beberapa gejala yang seringkali timbul pada seseorang dengan papilledema. Ini meliputi:
1. Area penglihatan yang tidak sempurna atau penglihatan terasa redup sesaat
2. Pandangan ganda
3. Nyeri kepala berulang dengan intensitas sedang hingga berat, kadang menjalar hingga tengkuk dan bahu
4. Terkadang disertai mual dan muntah
5. Telinga berdenging
"Semua gejala papilledema yg disebutkan di atas perlu diperhatikan dengan serius dan dikonsultasikan ke dokter sesegera mungkin," pungkasnya.
Itulah penjelasan mengenai penyakit yang dialami oleh mantan kiper Timnas Kurnia Meiga, mulai dari penyebab hingga gejala papilledema yang perlu diperhatikan. (*)
Baca Juga: Penyebab Mata Sering Berkunang-kunang, Kenali Gejalanya dan Solusinya