Find Us On Social Media :

Ketahui Papilledema yang Dialami Eks Kiper Timnas Kurnia Meiga dan 5 Gejala yang Harus Diwaspadai

Papilledema masalah kesehatan yang menyebabkan pembengkakan pada saraf mata.

GridHEALTH.id - Kurnia Meiga, mantan kiper Tim Nasional sepakbola Indonesia, belakangan mendapat sorotan pengguna media sosial.

Pasalnya, kiper yang mengantarkan timnas Indonesia menjadi runner-up dalam ajang Piala AFF pada 2010 itu, kini berjualan emping di media sosial TikTok.

Ia diketahui berhenti bermain sepakbola, lantaran mengalami gangguan pada sistem penglihatannya.

Dilansir dari Kompas (4/3/2024), pada 2023 lalu, pihak Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sempat bertemu dengan Kurnia Meiga untuk menyalurkan bantuan pengobatannya.

Diketahui, pada 2017 pria yang memiliki tinggi badan 187 cm tersebut didiagnosis mengalami papilledema.

Akibat penyakit yang diidapnya tersebut, fungsi penglihatannya mengalami penurunan hingga lima persen.

Apa Itu Papilledema?

Dokter spesialis mata dr. Novia Rahayu, SpM, menjelaskan papil merupakan istilah medis dari muara batang saraf mata yang berhubungan dengan rongga otak.

Sedangkan edema, dapat diartikan sebagai bengkak.

"Istilah papilledema merupakan pembengkakan muara batang saraf kedua mata, yang umumnya disebabkan adanya peningkatan tekanan dalam rongga otak," kata dokter Novia saat dihubungi GridHEALTH, Rabu (6/3/2024).

"Sehingga terjadilah tekanan dan gangguan fungsi sel-sel saraf pada batang saraf mata tersebut," sambungnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan penyebab papilledema terbilang beragam, apapun yang menyebabkan volume normal di rongga otak menjadi bertambah dan tekanan meningkat.

Baca Juga: Alami Kelopak Mata Nyeri Tiba-tiba? Ini Penyebab dan Penanganannya

Beberapa di antaranya adalah tumor otak, pendarahan otak akibat trauma atau stroke, hidrosefalus, sumbatan pembuluh darah ke otak, dan gangguan hipertensi intrakranial idiopatik.

"Tapi kebetulan salah satu penyebab tersering yang didapati di praktik dokter mata adalah hipertensi intrakarnial idiopatik, yang umumnya terjadi pada wanita, usia 20-44 tahun, dengan riwayat obesitas," jelasnya.

Mengutip Cleveland Clinic, hipertensi intrakranial idiopatik (IIH) adalah peningkatan tekanan di tengkorak. Sehingga terjadi penumpukan cairan serebrospinal (CSF) di sekitar otak.

Gejala yang Harus Diwaspadai

Dokter Novia menjelaskan, ada beberapa gejala yang seringkali timbul pada seseorang dengan papilledema. Ini meliputi:

1. Area penglihatan yang tidak sempurna atau penglihatan terasa redup sesaat

2. Pandangan ganda

3. Nyeri kepala berulang dengan intensitas sedang hingga berat, kadang menjalar hingga tengkuk dan bahu

4. Terkadang disertai mual dan muntah

5. Telinga berdenging

"Semua gejala papilledema yg disebutkan di atas perlu diperhatikan dengan serius dan dikonsultasikan ke dokter sesegera mungkin," pungkasnya.

Itulah penjelasan mengenai penyakit yang dialami oleh mantan kiper Timnas Kurnia Meiga, mulai dari penyebab hingga gejala papilledema yang perlu diperhatikan. (*)

Baca Juga: Penyebab Mata Sering Berkunang-kunang, Kenali Gejalanya dan Solusinya