Find Us On Social Media :

Tak Melulu karena Kekenyangan, Ini 5 Penyebab Mual Setelah Makan Sahur

Penyebab mual setelah makan sahur dan cara mengatasinya

GridHEALTH.idMual setelah makan sahur merupakan salah satu masalah yang sering dialami oleh beberapa orang saat menjalankan puasa.

Meski kelihatannya sepele, kondisi ini tentu dapat mengganggu kenyamanan selama puasa dan memengaruhi aktivitas sehari-hari.

Tapi, apa sebenarnya yang menjadi penyebabnya?

Berikut ini penjelasan selengkapnya dan cara mengatasinya.

Penyebab mual setelah makan sahur

Bukan karena kekenyangan, ternyata mual setelah makan sahur disebabkan oleh beberapa faktor berikut.

1. Konsumsi makanan berlemak tinggi

Makanan yang mengandung lemak tinggi seperti gorengan, makanan berminyak, atau daging berlemak dapat menyebabkan perut terasa kembung dan mual setelah makan sahur.

2. Makanan pedas atau berbumbu kuat

Makanan pedas atau berbumbu kuat dapat merangsang lambung dan menyebabkan iritasi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan rasa mual setelah makan.

3. Kuantitas makanan yang berlebihan

Mengonsumsi makanan dalam jumlah yang berlebihan atau terlalu cepat dapat membuat perut terasa penuh dan menimbulkan rasa mual.

4. Dehidrasi

Kurangnya asupan cairan selama sahur dapat menyebabkan dehidrasi, yang dapat memicu mual dan rasa tidak nyaman setelah makan.

5. Gangguan lambung atau pencernaan

Gangguan seperti maag, GERD, atau intoleransi makanan tertentu dapat menyebabkan perut kembung, rasa asam, dan mual setelah makan.

Cara mengatasi mual setelah makan sahur

Melansir dari berbagai sumber, inilah cara-cara mengatasi mual setelah makan sahur agar tetap nyaman selama bulan Ramadan.

Baca Juga: Rekomendasi Makanan Buka Puasa dan Sahur yang Sehat untuk Pengidap Diabetes

1. Pilih makanan ringan dan sehat

Hindari makanan berlemak tinggi dan pedas saat sahur. Pilih makanan yang ringan, mudah dicerna, dan kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, roti gandum, atau sereal.

2. Konsumsi air secukupnya

Pastikan untuk minum air yang cukup saat sahur untuk mencegah dehidrasi.

Hindari minuman berkafein atau berkarbonasi yang dapat memicu perut kembung dan mual.

3. Makan dengan porsi kecil

Bagi porsi makanan sahur menjadi beberapa kali makan kecil daripada satu porsi besar. Hal ini dapat membantu mengurangi tekanan pada lambung dan mencegah mual setelah makan.

4. Hindari makan terlalu cepat

Makan dengan perlahan dan nikmati makanan dengan baik.

Hindari makan dalam waktu yang terlalu singkat yang dapat membuat perut terasa penuh dan menimbulkan rasa tidak nyaman.

5. Hindari makanan yang dipicu mual

Jika Anda mengetahui makanan tertentu yang sering memicu mual setelah makan, hindari makanan tersebut atau kurangi konsumsinya selama bulan puasa.

6. Konsultasikan dengan dokter

Jika mual setelah makan sahur terjadi secara terus-menerus dan mengganggu aktivitas sehari-hari, segera konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk evaluasi dan penanganan lebih lanjut.

Dengan memerhatikan jenis makanan, porsi, dan pola makan yang sehat selama sahur, Anda dapat mengurangi kemungkinan mual setelah makan.

Tetap perhatikan reaksi tubuh Anda dan konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami masalah pencernaan yang berkelanjutan.

Semoga tips-tips di atas membantu Anda menjalani puasa dengan nyaman dan sehat. Semoga bermanfaat! (*)

Baca Juga: Menu Makan Sahur Tinggi Lemak, Amankah untuk Kesehatan? Cek Penjelasannya